NEWSCOM.ID, JAKARTA – Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR) bertekad untuk menciptakan manfaat maksimum dan dampak sosial yang tinggi (social impact) terhadap martabat kaum dhuafa pada usia yang ke 27 tahun ini.
Ketua YDDR, Nasyith Majidi, mengonfirmasi hal itu pada Kamis (2/7), dalam rilis resmi YDDR kepada NEWSCOM.ID.
“Milad 27 tahun Dompet Dhuafa mengangkat tema #Harmonikebaikan. Harmoni memiliki falsafah sendiri pada setiap kalimatnya. Kata ‘Har’ dari Harapan, karena yang namanya kaum Dhuafa pasti memiliki Harapan kebutuhan. Minimalnya adalah sandang, pangan, papan, pendidikan serta kesehatan,” tutur Nasyith Majidi.
Sedangkan kata ‘Mon’, lanjutnya, berasal dari Permohonan, yaitu aspek apa saja yang diharapkan oleh pemilik dana yang dititipkan kepada Dompet Dhuafa. Apakah itu berbentuk dana Zakat, Infak, Sedekah, atau Wakaf (ZISWAF). “Tujuan pengelolaan dana itu ialah untuk menciptakan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kaum dhuafa,” ujarnya.
Menurutnya, para pemilik dana yang menitipkan pengelolaan ZISWAF-nya kepada Dompet Dhuafa berharap agar pahala yang ditimbulkan dari pengelolaan dana itu maksimal. “Bahasa sekarang, social impact-nya (dampak sosial) tinggi, adapun yang diharmonikan ialah kegiatan Dompet Dhuafa yang harus penuh dengan inisiatif,” paparnya.
Harapannya, lanjut Nasyith Majidi, pahala yang ditimbulkan dari pengolahan dana ZISWAF itu, terutama untuk pemberi dana, dapat diperoleh maksimal. “Itulah harmoni kebaikan, baik yang diharapkan oleh dhuafa maupun donatur, itu diharmonikan dalam banyak hal guna mengangkat martabat kaum dhuafa,” ungkapnya.
Peringatan Milad 27 Tahun Dompet Dhuafa yang mengusung tema 27 Tahun Harmoni Kebaikan ini juga berlangsung secara seru karena diisi dengan berbagai kesenian dan budaya dari sejumlah komunitas yang menjadi jaringan Dompet Dhuafa di berbagai wilayah Indonesia.
“Misalnya seperti dari Jawa Timur, Yogyakarta, Waspada – Sumatera Utara, Singgalang – Sumatera Barat dan Riau,” ucapnya.
Selain itu, jelasnya, Dompet Dhuafa juga menampilkan rangkaian ucapan milad atau hari lahir dari berbagai lembaga zakat, lembaga kemanusiaan, media massa, influencer (pesohor berpengaruh), tokoh masyarakat, Duta Besar Korea Selatan, maupun pejabat-pejabat daerah.
“Bahkan grup band Cokelat dan penyanyi Anisa Rahman menjadi penyemangat di siang hari melalui karya-karya lagunya. Lalu acara berlanjut dengan ceramah atau taushiyah dari Anggota Dewan Syariah Dompet Dhuafa, KH. Wahfiudin Sakam, M.B.A., serta acara simbolis berupa pemotongan tumpeng dari manajemen Dompet Dhuafa,” jelasnya.
Potongan tumpeng itu, lanjutnya, diberikan dan diterina langsung oleh staf office boy dan security (satuan pengamanan/ satpam) Dompet Dhuafa.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani