NEWSCOM.ID, JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Persekutuan Malaysia, Mohamad bin Sabu, memiliki pengalaman menarik terkait pesawat terbang CN-235 produksi PT. Dirgantara Indonesia (DI). Khususnya dalam penerbangan dari Malaysia menuju Indonesia selama sekitar 3,5 jam pada Jumat (24/1).
Cerita unik ini terungkap saat Menhan Malaysia, Yang Berhormat Tuan (YBT) Mohamad bin Sabu, menjadi narasumber dalam Diskusi Panel bertema Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia. Acara berlangsung pada Sabtu (25/1) siang di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Pukl 13:30-14:50 WIB.
“Sengaja saya datang ke Jakarta naik pesawat yang dibuat oleh Indonesia, CN (CN-235). Walaupun dia perlahan, biasa saya sampai pada masa 2 jam, tapi 3,5 jam. Tak apa, ini adalah buatan Indonesia yang saya banggakan,” tutur Menhan Mohamad bin Sabu yang pada Sabtu (25/1), seperti dikutip dari laman https://nasional.kompas.com/.
Menhan Mohamad bin Sabu pun berharap agar pesawat CN-235 dapat ditingkatkan lagi kualitas dan kemampuan teknisnya. “Siapa tahu (CN-235) akan diperbaiki dan diperhebatkan lagi. Tambah pula sekarang jadi orang Garuda (Yenni Wahid),” imbuhnya.
Sambil tersenyum, Menhan Mohamad bin Sabu melihat ke arah Yeni Wahid saat menyatakan hal itu. Saat ini, Dra. Hj. Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid, M.P.A., (Yenni Wahid) menjabat Komisaris Independen PT. Garuda Indonesia, Tbk.
Berdasarkan pantauan NEWSCOM.ID, moderator dalam Diskusi Panel ini ialah Direktur The Wahid Foundation, Yenni Wahid. Sedangkan dua narasumber lainnya ialah Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A., dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukkam) RI, Prof. Dr. H. Mahfud MD, S.H., S.U., M.I.P.
Yeni Wahid pun secara spontan membalas pernyataan Menhan Mohamad bin Sabu. “Pesawat Indonesia begitu karena kami terlalu mengikuti nasihat orang tua, biar lambat asal selamat,” ungkapnya yang segera diikuti tawa peserta diskusi.
Menhan Mohamad bin Sabu juga mengagumi ketekunan dan kerja keras orang-orang Indonesia yang bekerja dan merantau di Malaysia.
“Orang Indonesia rajin dan kuat bekerja. Merekalah yang membangunkan sebagian besar bandara-bandara di Malaysia, jutaan pekerja Indonesia bekerja di sana,” jelasnya.
Jika hal ini terus berlanjut, imbuhnya, maka Indonesia akan menjadi negara hebat di kawasan Asia Tenggara.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani