Kemenag RI – ISOIC Selenggarakan Seminar Refleksi 50 Tahun OKI

0
763
Sumber: Gunawan / Minanews.net

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Agama dan Layanan Keagamaan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) telah menyelenggarakan Seminar Refleksi 50 Tahun Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada Senin (17/2) di Jakarta.

Berdasarkan pantauan NEWSCOM.ID, acara ini diselengarakan oleh Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kemenag RI bekerja sama dengan Indonesian Society for Organization of Islamic Cooperation (ISOIC) di Hotel Sofyan, Gondangdia, Jakarta Pusat.

Gambar mungkin berisi: 15 orang, termasuk Isma Saparni Piliang dan Abdul Muhaimin Iskandar, orang tersenyum, dalam ruangan
Sumber: Gunawan / Minanews.net

Kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Wakil Direktur (Wadir) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI), H. Abdul Muta’ali, M.A., M.I.P., Ph.D., dan Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2004-2007, Duta Besar (DB). Prof. Dr. H. Makarim Wibisono, M.A.

Narasumber lainnya ialah dosen tetap di Universitas Wahid Hasyim, Agus Fathuddin Yusuf, S.Ag., M.A., yang juga Jurnalis Suara Merdeka. Adapun moderatornya ialah Sekretaris Jenderal (Sekjen) ISOIC, DB. Drs. Bunyan Saptomo, M.A., yang juga diplomat senior RI.

Acara ini dihadiri oleh lebih dari 25 peserta yang sebagian besar terdiri dari para diplomat senior RI, akademisi, jurnalis, dan praktisi  hubungan internasional dari berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Termasuk para pegawai di Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kemenag RI.

Dalam acara ini, Prof. Makarim Wibisono membahas tentang peran internasional OKI dalam 50 tahun terakhir, termasuk sejumlah kelemahan, kelebihan, peluang dan hambatan yang dimiliki oleh OKI hingga kini. Secara khusus, turut dibahas tentang perjuangan pemerintah RI dalam membela dan mendukung kemerdekaan Palestina melalui OKI.

Narasumber lainnya, Abdul Muta’ali, Ph.D., membahas tentang dinamika hubungan antara negara-negara di Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, dengan Indonesia.

Ia juga membahas tentang konflik Timur Tengah yang terjadi berlarut-larut hingga kini, termasuk penjajahan Israel atas Palestina serta kebijakan politik luar negeri Pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap kawasan Timur Tengah.

Sedangkan Agus Fathuddin Yusuf membahas tentang hubungan antara pemerintah Republik Rakyat China (RRC) dengan negara-negara Islam atau berpenduduk mayoritas Muslim. Termasuk masalah konflik etnik Uighur di Wiayah Otonmi Xinjiang dengan pemerintah RRC.

Etnik mayoritas Muslim lainnya di China, Hui, juga dibahas oleh Agus Fathuddin Yusuf. Termasuk penyebaran Virus Corona ke seluruh dunia yang berasal dari Wuhan, China.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY