NEWSCOM.ID, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia (RI), Ir. H. Joko Widodo, menyatakan bahwa hingga Mei 2020, menurut hitungan pemerintah, tenaga media di seluruh Indonesia membutuhkan 3 juta unit alat pelindung diri (APD) dalam menangulangi penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19.
“Laporan yang saya terima saat ini, stok APD semakin terbatas dan perhitungan mengatakan bahwa kita butuh 3 juta APD hingga akhir Mei 2020,” tutur Presiden Joko Widodo pada Senin (30/3) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Seperti dikutip dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Presiden Joko Widodo menyampaikan hal itu dalam rapat terbatas Kabinet Indonesia Maju, dengan tema Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19, melalui Konferensi Video bersama Wakil Presiden RI, Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH Ma’ruf Amin. serta para menteri kabinet.
Sebelumnya pada Senin (23/3), Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah pusat telah mendistribusikan 105 ribu APD kepada seluruh rumah sakit di Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 45 ribu unit didistribusikan ke Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Banten dan Kota Bogor.
Lalu 40 ribu unit didistribusikan ke Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali, sedangkan sebesar 10 ribu didistribusikan ke seluruh provinsi di luar Pulau Jawa. Sisanya sebesar 10 ribu APD dijadikan sebagai cadangan.
“Selain itu, saya minta dilakukan percepatan pengadaan untuk APD dan saya juga minta agar digunakan produk dalam negeri. Karena data yang saya terima, ada 18 produsen APD di negara kita,” ungkap Presiden Joko Widodo.
Untuk mendukung produksi APD, Presiden Joko Widodo pun memerintahkan para menteri kabinet untuk memberikan kemudahan bagi impor bahan baku APD.
“Berikan kemudahan, saya juga minta dilakukan percepatan pengembangan, ini yang negara lain juga banyak kekurangan, mengenai ventilator agar ini bisa diproduksi di dalam negeri,” imbuhnya.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menekankan kembali pentingnya perlindungan terhadap tenaga kesehatan. “Penyediaan obat serta alat kesehatan juga harus menjadi prioritas utama pemerintah,” ucapnya
“Pastikan seluruh dokter, tenaga medis, perawat bisa bekerja dengan aman, dengan peralatan kesehatan yang memadai,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo pun terus memantau arus pengiriman APD maupun alat kesehatan kepada daerah-daerah.
“Saya juga memantau, dari provinsi harus segera dikirim, ditransfer lagi ke rumah-rumah yang ada di daerah sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat,” ujarnya.
Hingga Ahad (29/3), jumlah warga yang positif terinfeksi COVID-19 di Indonesia mencapai 1.285 kasus dengan 64 orang dinyatakan sembuh dan 114 orang meninggal dunia.
Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di 30 provinsi di Indonesia, yaitu DKI Jakarta (675 kasus), Jawa Barat (149), Banten (106), Jawa Timur (90), Jawa Tengah (63), Sulawesi Selatan (47), DIY (22), Kalimantan Timur (17), Bali (10), Sumatera Utara (8), Papua (9), Kalimantan Tengah (7), Kepulauan Riau (5), Sumatera Barat (5), Lampung (4).
Selanjutnya di Kalimantan Barat (8 kasus), Sulawesi Tenggara (3), Riau (2), Nusa Tenggara Barat (2), Sulawesi Utara (2), Aceh (5), Jambi (1), Sumatera Selatan (2), Kalimantan Selatan (1), Sulawesi Tengah (2), Maluku (1), Maluku Utara (1), Kalimantan Utara (2), Papua Barat (2), dan Sulawesi Barat (1)
SUmber: LKBN Antara
Editor: Hamdani