NEWSCOM.ID, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Ma’ruf Amin, telah menyampaikan orasi ilmiah pada Sabtu (16/5) di Jakarta, melalui konferensi video, dalam acara Dies Natalis ke-56 Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Dalam Dies Natalis ke-56 tahun 2020 ini, UNJ mengangkat tema Pengembangan Kapasitas Global dan Identitas Lokal dalam Era Digital.
Seperti dikutip dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Wapres KH. Ma’ruf Amin menyatakan bahwa teknologi digital mampu mendorong pertumbuhan industri, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), melalui sektor ekonomi kreatif, pariwisata, dan sektor jasa lainnya.
“Peluang tersebut (teknologi digital) tentu harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh lembaga pendidikan tinggi agar menciptakan lulusan yang dapat memanfaatkan teknologi digital ini,” tutur Wapres KH Ma’ruf Amin pada Sabtu (16/5).
Menurutnya, teknologi digital juga bermanfaat untuk mengkampanyekan pesan-pesan positif di dalam kampus. insan perguruan tinggi harus dapat memanfaatkan teknologi digital secara sehat.
“Ajarkan cara memanfaatkan teknologi digital secara sehat. Terus kampanyekan pesan-pesan positif dalam kampus, terutama terkait bela negara, patriotisme, cinta sesama, dan toleransi,” ungkapnya.
Wapres KH. Ma’ruf Amin pun mengingatkan arti penting dies natalis bagi perguruan tinggi, termasuk UNJ. Perayaan dies natalis harus dimaknai dengan upaya refleksi dan evaluasi bagi sebuah perguruan tinggi, tidak hanya sebagai selebrasi tahunan.
“Oleh karena itu, dengan Dies Natalis ke-56 ini, saya mengharapkan agar UNJ dapat terus tumbuh menjadi perguruan tinggi yang besar, berkualitas, mandiri, semakin dewasa, dan mampu menjalankan peran sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujarnya.
UNJ, lanjutnya, harus dapat menciptakan inovasi pembelajaran yang tanggap terhadap kebutuhan dan situasi masyarakat. “Hal ini penting unutk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (sdm) di perguran tinggi,” ugkapnya.
Selain itu, Wapres KH. Ma’ruf Amin menggarisbawahi sejumlah tantangan yang dihadapi insan perguruan tinggi terkait perkembangan teknologi informasi secara global.
“Perkembangan teknologi informasi memiliki tantangan seperti berdampak pada cepatnya penyebaran informasi di media sosial. Hal ini menyebabkan hoaks muncul begitu cepat di masyarakat,” ucapnya.
Pesan-pesan negatif pun, lanjutnya, dapat menyebar sangat cepat di media sosial, seperti ajakan untuk memusuhi negara serta tindakan-tindakan radikal, intolerasi, teror, dan anti Pancasila serta anti Negara Kesatuan RI (NKRI).
“Dengan berkembangnya media sosial (medsos), berbagai pesan dengan mudah disampaikan termasuk pesan-pesan yang negatif, hoaks, bahkan pesan yang mengajak untuk memusuhi negara, anti-Pancasila, anti-NKRI, radikal terorisme, intoleransi, serta sifat yang mudah mengkafirkan orang lain,” jelasnya.
Sumber: LKBN Antara
Editor: Hamdani
