NEWSCOM.ID, JAKARTA – Innalillahi wa inna ilaihi rooji’un, segenap keluarga besar NEWSCOM.ID mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta – Pontianak.
Seperti dilansir dari laman https://www.antaranews.com/, pesawat ini hilang kotak dan mengalami kecelakaan pada Sabtu (9/1) siang, Pukul 14.40 Waktu Indonesia Barat (WIB), di perairan Kepulauan Seribu, diantara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737 -500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di sebelah utara Bandar Udara (Bandara) Soekarno-Hatta, Kabupaten Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki Di Atas Permukaan Laut (dpl), saat hendak menambah ketinggian menjadi 13.000 kaki DPL.
Pesawat nahas ini berangkat dari Bandara Internasional Soekarno Hatta pada Pukul 14.36 WIB. Waktu take off (keberangkatan) pesawat ini mundur dari jadwal sebelumnya, Pukul 13.35 WIB, akibat faktor cuaca.
Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat berumur 26 tahun ini, yang diproduksi tahun 1994, membawa 62 orang, terdiri dari 50 orang penumpang dan 12 orang kru (awak kabin dan pilot). 50 orang penumpang itu terdiri dari 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri dari enam kru aktif dan enam kru ekstra.
62 orang penumpang dan kru itu pun dipastikan meninggal dunia dalam musibah kecelakaan pesawat ini. Semoga keluarga korban yang ditinggalkan senantiasa diberikan ketabahan dan kesabaran oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT), Tuhan Yang Maha Esa, dalam menghadapi musibah kecelakaan peswat yang sangat berat ini.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI), Ir. Novie Riyanto Rahardjo, M.S.E.A., mengonfirmasi keterangan tentang kecelakaan peswat Sriwijaya Air tersebut pada Sabtu (9/1).
“Telah terjadi ‘lost contact’ pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta – Pontianak dengan call sign SJ 182.Terakhir terjadi kontak pada Pukul 14.40 WIB. Saat ini pesawat tersebut tengah dalam investigasi dan sedang dikoordinasikan oleh Badan SAR (Safe and Rescue) Nasional (BASARNAS) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT),” tuturnya.
Editor: Muhammad Ibrahim Hamdani