Tinjau SP-BBH Cikadu, INTANI-DKPP Jabar Fokus Mengembangkan Peternak Milenial

0
1115
Sumber: DKPP Jabar

NEWSCOM.ID, KABUPATEN CIANJUR – Satuan Pelayanan Balai Benih Hortikultura Cikadu (SP-BBH Cikadu) menjadi lokasi yang dikunjungi oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat (Jabar), Ir. H. Ja’far Ismail, M.M., bersama Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI) pekan lalu.

SP-BBH Cikadu ini berlokasi di Desa Cikadu, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat (Jabar). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung kesiapan peternak, kandang dan ekosistem ternak yang ada di SP-BBH Cikadu.

SP-BBH Cikadu merupakan perubahan nama dari Balai Pengembangan Pertanian Terpadu (BPPT) Cikadu sejak tahun 2018. Harapannya, SP-BBH Cikadu dapat menjadi model pengembangan petani milenial di sektor peternakan. Informasi ini dibenarkan oleh DKPP Jabar dalam rilisnya kepada NEWSCOM.ID, Kamis (25/2).

“Program ini adalah bisnis, bagaimana caranya ya semua pihak harus untung. INTANI sebagai penjamin pembiayaan tidak rugi dan peternak juga sejahtera. DKPP akan mendatangkan dokter hewan untuk memeriksa ternak dan mendmpingi peternak dalam hal pembuatan dan pengaturan pola pakan ternak,” jelas Ir. Ja’far Ismail.

Pada tahap awal, lanjutnya, program ini melibatkan lima orang peternak untuk 200 ekor domba. Para peternak ini adalah masyarakat di sekitar SP-BBH Cikadu yang juga dibina oleh lembaga ini.

Menurutnya, kelompok ternak ini akan mendapat pembiayaan dari INTANI untuk pembelian bakalan, perbaikan kandang, dan pakan ternak. “Ternak-ternak ini nantinya akan dibeli kembali oleh INTANI sesuai perjanjian, dengan cara bagi hasil,” ungkapnya.

Dalam kunjungan ini, turut hadir Wakil Koordinator Sub Divisi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Divisi UMKM dan Ekonomi Kreatif (Ekraf) – Satuan Tugas (Satgas) Tim Pemulihan Ekonomi Daerah (TPED) Provinsi Jabar, Helma Agustiawan, S.M.B.

“Kita mendorong anak-anak muda untuk mengambil peran di sektor pertanian, termasuk di sektor peternakan ini. Banyak inovasi yang bisa dilakukan di bidang peternakan. Ayo ambil kesempatan ini, menjadi bagian ekosistem yang peduli terhadap bisnis hijau yang berkelanjutan,” tutur Helma Setiawan.

Singkatnya, lanjut Helma, mari bertani dengan benar. Konsepnya: “Tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia”.

Menurutnya, dalam rangka pemulihan ekonomi akibat pandemi Coronavirus Desease 2019 (COVID-19), Komite Kebijakan Penanganan (COVID-19) Dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat terus mendorong kerja sama dengan berbagai pihak, baik dari kalangan akademisi, bisnis, komuitas, dan lainnya.

“Termasuk dengan lembaga zakat seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jabar dan BAZNAS di tingkat kabupaten/ kota,” imbuhnya.

Program pemberdayaan Peternak Milenial ini akan diluncurkan (launching) bersama dengan “Launching Petani Milenial Program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar pada 16 Maret 2021 nanti.

Dalam acara ini, turut hadir Ketua III Dewan Pimpinan Pusat (DPP) INTANI, Ir. H. Sigit Iko Sugondo, Ila Failani dari DPP (INTANI) dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Pakan Ternak (BPTSP-HPT) Cikole, Pantjawidi Djuharnoko, S.K.M., M.Kes.

Hadir pula Widyaiswara Ahli Madya DKPP Jabar, Siti Rochani, S.Pt., M.M., dan Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Jabar, Drs. Muhammad Ruslan U, E.S.F.A., M.M.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY