Webinar SKSG-UI: “Timur Tengah dalam Sorotan: Perdamaian, Kemakmuran, Demokrasi”

0
1205
Sumber: KTTI SKSG UI

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Program Studi (Prodi) Kajian Timur Tengah dan Islam (KTTI), Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) – Universitas Indonesia (UI) akan menyelenggarakan Web Seminar (Webinar) Internasional dan Peluncuran Buku pada Selasa (23/3) malam, Pukul 19.30 – 22.00 Waktu Indonesia Barat (WIB).

Webinar Internasional dan Peluncuran Buku ini mengangkat tema: Timur Tengah Dalam Sorotan: Perdamaian, Kemakmuran dan Demokrasi di Dunia Islam. Acara ini akan dibuka secara resmi oleh Direktur SKSG UI, Athor Subroto, S.E., M.M., M.Sc., Ph.D.

Webinar ini didukung oleh Ikatan Alumni (Iluni) Kajian Timur Tengah dan Islam (KTTI) – SKSG UI, Himpunan Mahasiswa (Hima) KTTI SKSG UI, dan Inisiatif Moderasi Indonesia (InMind) Institute.

Secara khusus, buku yang akan dibedah dalam Webinar Internasional ini berjudul: Timur Tengah Dalam Sorotan: Dinamika Timur Tengah Dalam Perspektif Indonesia. Buku ini ditulis oleh Ketua Prodi KTTI – SKSG UI, H. Yon Machmudi, M.A., Ph.D. Ia juga menjadi narasumber dalam acara ini.

Turut hadir dan menjadi narasumber secara daring Associate Professor (Assoc. Prof.) Dr. Khairuddin Aljunaid dari Faculty of Art and Social Sciences (Fakultas Ilmu-Ilmu Seni dan Sosial ), Nanyang University of Singapore (NUS).

Satu narasumber lainnya ialah Assoc. Prof. Dr. Ahmed Ali Salem dari Associate Dean College of Arts and Social Sciences (Asosiasi Dekan Sekolah Tinggi Ilmu-Ilmu Kesenian dan Sosial), Zayed University, Uni Emirat Arab (UEA).

Mungkin gambar 4 orang, termasuk Yon Machmudi dan Athor Subroto dan teks yang menyatakan 'UNIVERSITAS INDONESIA GLOBAL STUDIES MIDDLE EASTERNAND ISLMIC STUDIES Kampus Merdeka INDONESIAJAYA INTERNATIONAL WEBINAR & BOOK LAUNCH Middle East in Focus: Peace, Prosperity Democracy in Muslim World OPENING SPEECH: Athor Subroto, S.E., M.M., M.Sc., Ph.D Director School Strategic and Global Studies, Universitas Indonesia SPEAKERS: Assoc. Prof. Yon Machmudi, Ph.D Head Middle East and I”lamic Studies Program, SKSG, Universitas Indonesia Assoc. Prof. Dr. Khairudin Aljunaid Faculty Social Sciences, NUS Singapore Contact Person Only): 7191 (Zaki Asyura) Assoc. Prof. Dr. Ahmed Ali Salem Associate Dean College Social Sciences, Zayed University, TUESDAY 19.30-22.00 Jakarta Time MARCH FEEE- 2021 webinarkttiui@gmail.com Registration bit.ly/middleeastinfocus Supported InMind'

Buku yang akan dibedah ini membahas seputar dinamika politik, sosial, ekonomi dan budaya kontemporer di kawasan Timur Tengah. Termasuk pengaruh dan kepentingan negara-negara besar di dunia seperti Amerika Serikat (AS), Republik Rakyat China (RRC), Federasi Rusia, Britania Raya (United Kingdom), dan Republik Prancis, di kawasan Timur Tengah.

Secara khusus, sejumlah konflik politik di kawasan Timur Tengah juga dibahas secara menarik dan menyeluruh dalam buku ini. Antara lain perang saudara dan konflik berlarut-larut di Republik Arab Suriah.

Konflik Suriah melibatkan berbagai kelompok politik dan aliran keagamaan seperti pendukung Suni (Ahlus Sunnah wal Jama’ah) dan Syiah, kelompok pro dan kontra terhadap Presiden Suriah, Bashar al Assad, serta paham ekstrim dan teror yang dianut kelompok ISIS (Islamic State of Iraq and Syria).

Terdapat juga kelompok Kurdi yang ingin mendirikan negara sendiri dan terlibat konflik di Suriah dengan negara-negara tetangga seperti Republik Turki dan Republik Iraq. Bahkan konflik Suriah melibatkan Federasi Rusia dan RRC yang posisinya terang-terangan mendukung status quo Suriah di bawah pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Selain itu, dibahas pula mengenai konflik politik di Kerajaan Arab Saudi yang melibatkan Negara Qatar (State of Qatar) hingga putusnya hubungan diplomatik kedua negara. Termasuk perang dan konflik militer antara kelompok Houthi dari Republik Yaman dengan Kerajaan Arab Saudi.

Perang dan konflik Palestina – Israel yang melibatkan Amerika Serikat (AS) juga dibahas secara mendalam di buku ini. Khususnya pembukaan hubungan diplomatik antara Israel dengan Kerajaan Bahrain, Kerajaan Maroko, Uni Emirat Arab (UEA), dan Republik Sudan.

Pembukaan hubungan diplomatik ini dipopulerkan oleh Presiden AS saat itu, Donald John Trump, dengan istilah Abraham’s Accord (Kesepakatan Abraham) dan The Deal of Century (Kesepakatan Abad Ini).

Sebaliknya, pemerintah Otoritas Palestina di bawah kepemimpinan Presiden Mahmoud Abbas, menegaskan bahwa pembukaan hubungan diplomatik ini seperti menusuk bangsa Palestina dari belakang serta mengkhianati perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina dalam melawan agresi dan penjajahan Israel.

Kemudian Direktur Eksekutif InMind Institute ini pun membahas seputar peran penting Indonesia dalam upaya mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia.

Khususnya dalam konflik Palestina – Israel dimana posisi Indonesia sangat tegas, jelas, dan tegak lurus, yakni tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel dan menentang segala bentuk penjajahan di atas dunia, termasuk penjajahan Israel terhadap Palestina. Indonesia juga mendukung penuh perjuangan kemerdekaan Palestina.

Kondisi ini terkait erat dengan status Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, penggagas dan pendiri Konferensi Asia Afrika, anggota aktif Organisasi Kerja Sama Islam (Organization of Islamic Cooperation), serta pendiri dan penggagas Association of South East Nations (ASEAN).

Republik Indonesia (RI) juga menjadi mitra strategis dan memiliki daya tawar yang tinggi terhadap Kerajaan Arab Saudi karena beberapa hal. Pertama, Indonesia menjadi negara pengirim jamaah haji dengan jumlah kuota terbesar di dunia. Kedua, Indonesia juga menjadi negara terbesar dan paling berpengaruh di kawasan Asia Tenggara.

Kondisi ini terbukti dari kunjungan bersejarah dan monumental Raja Salman bin Abdul Aziz al Saud dari Kerajaan Arab Saudi ke Indonesia pada Maret 2017 lalu. Mengapa monumental? Karena Raja Salman hadir di Indonesia dengan membawa rombongan dalam jumlah besar, yakni mencapai 1.500 orang.

Raja Salman bin Abdul Aziz al Saud juga tinggal selama 12 hari di Jakarta, Bogor dan Bali, Indonesia, sejak 1-12 Maret 2017. Bahkan Khadimul Haramain itu bertemu dengan Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo, berkunjung dan sholat di Masjid Negara Istiqlal, bertemu dengan tokoh lintas agama di Bali, serta berpidato di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) – Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI.

Bagi para mahasiswa, dosen, dan peserta yang ingin hadir secara daring dalam acara ini, melalui aplikasi zoom cloud meeting, maka bisa mendaftar di laman . Para peserta juga akan mendapatkan sertifikat Yelektronik (e-certificate) jika mendaftar di formulir elektronik yang disediakan.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si.

Direktur Jaringan Strategis dan Kerja Sama InMind Institute

Host Program ‘Khazanah Timur Tengah’ di Tawaf TV

Redaktur Website NEWSCOM.ID

Alumnus Pascasarja Prodi KTTI SKSG UI

LEAVE A REPLY