NEWSCOM.ID – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan kondisi pasar modal syariah masih tumbuh secara konsisten, dengan jumlah investor dalam lima tahun terakhir naik hingga 647 persen.
“Data per Februari 2021 total jumlah investor syariah 91.703 investor, tumbuh pesat dibandingkan jumlah investor syariah pada tahun 2016 sebesar 12.283 investor,” ujar Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh di Jakarta, Kamis (08/4/21).
Ia menambahkan pertumbuhan investor itu juga disertai dengan jumlah saham syariah yang saat ini mencapai 434 saham dari 724 saham tercatat, meningkat dari 331 saham dari 537 saham tercatat pada 2016.
“Selama 2020 sebanyak 38 emiten yang melakukan pencatatan baru di tahun 2020 merupakan saham syariah dari total 51 saham tercatat baru atau sekitar 75 persen dari total saham yang melakukan listing saham,” katanya.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menambahkan peningkatan kinerja tersebut memperlihatkan adanya momen kebangkitan pasar modal syariah yang saat ini belum sepopuler pasar modal konvensional.
Pertumbuhan industri yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir itu telah membuat pasar modal syariah di Indonesia mendapatkan apresiasi dari kancah internasional.
“Sebagai informasi pasar modal syariah kita mendapatkan penghargaan internasional dua tahun berturut-turut, 2019-2020, dari GIFA, untuk kategori The Best Islamic Capital Market,” katanya.
Hasan menilai pasar modal syariah masih memiliki ruang untuk tumbuh mengingat kontribusi total aset pasar modal syariah terhadap PDB 2020 yang signifikan yaitu 29 persen terhadap PDB serta populasi Muslim di Indonesia yang besar.
“Jumlah populasi Muslim di Indonesia sebesar 229 juta jiwa, atau sekitar 13 persen populasi Muslim di dunia, ini bisa menjadi suatu target yang akan terus berkembang,” katanya.
Untuk itu BEI secara konsisten berupaya mengembangkan pasar modal syariah melalui program edukasi serta inovasi produk dan infrastruktur yang tertuang dalam roadmap Pasar Modal Syariah 2015-2019 dan 2020-2024.
Pengembangan tersebut diimplementasikan melalui program literasi dan inklusi pasar modal syariah untuk memperkuat basis investor syariah ritel serta program pengembangan efek dan instrumen syariah.
“Kemudian, program pengembangan infrastruktur pasar modal syariah untuk memperkuat layanan dan landasan hukum, program penguatan sinergi dengan stakeholder, serta pemanfaatan teknologi untuk pendidikan dan investasi syariah,” pungkasnya. (ud/ed).