NEWSCOM – Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia bersama Bank Indonesia mengembangkan ekosistem rantai nilai halal (halal value chain) berbasis pesantren untuk akselerasi Indonesia menuju pusat produsen halal dunia.
Program ini merupakan tindaklanjut dari arahan Wakil Presiden Prof Dr KH Ma’ruf Amin yang mencanangkan Indonesia menjadi pusat produsen produk halal dunia pada 2024.
Staf Khusus Wakil Presiden Dr Lukmanul Hakim mengungkapkan rantai pasok halal melalui pesantren akan mempercepat pengembangan ekonomi syariah dan produk halal di Nusantara. Apalagi, pesantren sudah berada dan dikenal masyarakat sejak lama yang berfungsi sebagai lembaga pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
Salah satu program akselerasi tersebut antara lain membangun piloting program Greenhouse Aquaponik pada tahap satu di tujuh pesantren dan satu pesantren mengembangkan mesin pengalengan jamur merang. “Pada tahap dua diharapkan piloting untuk 10 pesantren lainnya,” papar Lukmanul Hakim.
Program piloting tersebut diresmikan Stafsus Wapres Lukmanul Hakim bersama Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia M Anwar Bashori di Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fitroh Yaspida Sukabumi, Jawa Barat Rabu (28/4/2021). Hadir langsung pimpinan Ponpes Yaspida Dr KH ES Mubarok, pimpinan Pesantren Darul Tholibin Bogor KH Aang Gozali, sementara pimpinan ponpes lainnya mengikuti acara secara daring. Juga hadir Kapolresta Sukabumi AKBP Sumarni, Wakil Walikota Sukabumi Andri Hamami, dan Kepala Perwakilan BI Jawa Barat Herawanto.
Kepala DEKS Bank Indonesia Anwar Bashori menjelaskan ekosistem rantai halal dikembangkan BI untuk membangun kemandirian pesantren dan masyarakat sekitar serta membangun kemandirian ekonomi dari bawah. Dari yang sudah dikembangkan di sejumlah pesantren bahkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pesantren tapi ada juga yang ekspor. “Pesantren yang mengelola greenhouse menjadi penyuplai ke supermarket bahkan ada yang sudah ekspor,” kata Anwar.
Ia menjelaskan selama pandemi covid sektor pertanian tumbuh tinggi, termasuk produk makanan halal. Ia berharap pesantren dapat menjadi motor penggerak ekonomi syariah dan ketahanan pangan.
Lukmanul Hakim menyampaikan arahan Wakil Presiden Prof Dr KH Ma’ruf Amin yang meminta pesantren mandiri dengan membangun ekonomi dan lembaga keuangan syariah seperti Baitul Maal wa Tamwil (BMT) dan Bank Wakaf Mikro (BWM). Pesantren juga harus mampu mengembangkan santri yang memiliki jiwa kewirausahaan.
“Selain menguasai ilmu fikih santri harus juga memiliki ilmu sugih,”kata Anwar Bashori.
Anwar berharap pesantren-pesantren yang sukses mengembangkan ekonominya akan dipromosikan dalam International Sharia Economic Forum (ISEF) 2021.
Bank Indonesia berkolaborasi dengan Arus Baru Indonesia (ARBI) untuk pendampingan program piloting Greenhouse Aquaponik tersebut.
Selain di Pesantren Darussyifa Al Fitroh, Bank Indonesia juga meresmikan program serupa di Pesantren Mabda Islam Sukabumi. Pesantren khusus anak yatim ini mengembangkan sektor pertanian dan wisata edukasi.(*)