NEWSCOM.ID – Kementerian Ketenagakerjaan menggelar Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan yang bertujuan menyamakan persepsi pengelolaan balai latihan kerja (BLK) komunitas dalam mengembangkan kualitas pelatihan standar pelatihan.
Menurut Hindun, untuk mengembangkan pelatihan, pengelola BLK komunitas didorong untuk terus aktif membangun relasi dengan pemangku kepentingan dan harus mampu berjejaring mengembangkan pelatihan, instruktur serta informasi pasar kerja.
“Kami terus mendorong pengelola BLK komunitas untuk mengembangkan kualitas pelatihan di lembaganya. Utamanya dalam menyesuaikan antara pelatihan dengan kebutuhan pasar kerja atau potensi daerah setempat,” kata Staf Khusus Menaker Hindun Anisah di Jakarta, Rabu (09/6/21).
Dia memastikan bahwa Kemnaker terus berupaya mengembangkan Program BLK Komunitas, baik dari sisi kualitas maupun cakupan pelatihan. Dari sisi kualitas, program BLK komunitas sendiri telah memiliki 23 kejuruan.
“Untuk sisi cakupan, kami telah memperluas kepesertaan dari yang awalnya lembaga pendidikan keagamaan nonpemerintah saja, kini sudah melibatkan serikat pekerja atau serikat buruh,” ujar Hindun.
Dalam acara tersebut juga diadakan pameran hasil karya dari peserta pelatihan di BLK komunitas, yang bertujuan untuk menunjukkan kemampuan yang telah didapat tidak hanya untuk memenuhi kriteria kebutuhan pasar kerja, tapi juga mendorong lahirnya wirausaha baru.
Rembuk Nasional Vokasi BLK Komunitas dan Kewirausahaan diikuti 50 peserta secara luring dan sebanyak 964 perwakilan lembaga penerima bantuan secara daring. Dalam acara itu juga dilakukan Peresmian Program BLK Komunitas Tahun 2021 yang dibuka oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin. (ud/ed).