NEWSCOM.ID, JAKARTA – Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI) Fresh bekerja sama dengan Yesindo Erabaru Sinergi (YES) Indonesia Foundation telah menyelenggarakan Web Seminar (Webinar) Inspirasi Bisnis INTANI Ke-28 pada Rabu (16/6), Pukul 09.00 – 11.00 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Webinar ini mengangkat tema: Peran Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Dharma Jaya Dalam Penyangga Pangan Ibu Kota dan menghadirkan seorang narasumber, yakni Ketua Badan Pengawas Perumda Dharma Jaya, Wildan Syukri Niam.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) INTANI, Guntur Subagja Mahardika, S.Sos., M.Si., yang juga Asisten Staf Khusus (Astafsus) Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Bidang Ekonomi dan Keuangan. Lalu Webinar ini dipandu oleh pengurus DPP INTANI, Aden Budi, M.E., selaku host atau moderator.
Selain itu, kegiatan ini disiarkan secara langsung (live streaming) oleh akun Youtube Indonesia Review di laman https://youtu.be/YNlhoQNygBI dengan durasi 1 jam 55 menit 25 detik. Indonesia Review (http://indonesiareview.id/) menjadi salah satu media pendukung webinar ini bersama-sama dengan Tani TV (https://tani.tv/).
Webinar Inspirasi Bisnis INTANI ini juga didukung oleh sejumlah media, yakni Indonesia News Network di laman http://inn.co.id/, Indonesia Daily di laman http://indonesiadaily.id/, dan Koran Nasional di laman http://korannasional.com/.
Secara umum, webinar ini membahas seputar tugas pokok, peran dan fungsi Perumda Dharma Jaya sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.
Antara lain, Perumda Dhrama Jaya bertugas untuk menjaga keamanan, ketersediaan, dan stabilitas pangan, termasuk menjaga inflasi di sektor pangan. Hal ini terkait erat dengan kondisi riil Provinsi DKI Jakarta sebagai daerah konsumen pangan terbesar di Indonesia.
Bahkan di wilayah DKI Jakarta tidak ada pusat produksi untuk hewan ternak, baik pembibitan, penggemukan, maupun pemerahan hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, dan ayam, serta bebek atau itik.
Konsekuensinya, semua kebutuhan pangan yang bersumber dari daging hewan harus dipasok dari luar DKI Jakarta. Misalnya dari Provinsi Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jatemg), Jawa Timur (Jatim), Banten, dan Lampung hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal unik lainnya, DKI Jakarta memiliki fasilitas khusus untuk rumah pemotongan hewan yang tidak halal dikonsumsi umat Islam seperti babi dan anjing. Fasilitas ini terletak jauh dari pusat kota, namun masih berada di wilayah DKI Jakarta dan dikelola secara khusus oleh Perumda Dharma Jaya.
Kondisi ini wajar karena DKI Jakarta menjadi barometer ekonomi dan perdagangan di Indonesia sehingga menjadi kawasan yang beraneka ragam penduduknya. Berbagai macam latar belakang warga penganut enam agama, bahkan aliran kepercayaan, telah hidup bersama dan saling berdampingan di Jakarta sejak ratusan tahun yang lampau.
Selain itu, setiap peserta yang mengisi formulir elektronik (e-form) dari panitia acara, lalu mengikuti kegiatan webinar secara penuh, maka akan mendapatkan sertifikat elektronik (e-ceritifcate) dari INTANI.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani