Video: “Webinar Inspirasi Bisnis INTANI: Naga Rupiah dari Buah Naga”

0
709

NEWSCOM.ID, SLEMAN – Video pada akun Youtube Indonesia Review di laman https://youtu.be/GD1o9fbN4Vk merupakan siaran langsung (live streaming) dari Web Seminar (webinar) Inspirasi Bisnis Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI) Ke-29 pada Rabu (23/6), Pukul 09.00 – 11.00 Waktu Indonesia Barat (WIB).

Webinar dalam Video berdurasi 2 jam 4 menit 53 detik ini mengangkat tema: Naga Rupiah dari Buah Naga dan menghadirkan seorang narasumber, yakni Chief Executive Officer (CEO) dan owner Sabila Farm, Dr. (H.C.) Ir. Muhammad Gunung Soetopo. Beliau juga pakar buah naga asal Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sebagai seorang praktisi, pebisnis, peneliti lapangan, dan penerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada, beliau sangat menguasai proses peanaman (produksi) buah naga hingga pemasarannya kepada konsumen.

Dr. (H.C.) Ir. Muhammad Gunung Sietopo juga mendirikan Sabila Farm yang berlokasi di Jalan Kaliurang KM. 18,5, Padukuhan Kertodadi, Desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY.

Seminar daring ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) INTANI, Guntur Subagja Mahardika, S.Sos., M.Si., yang juga Asisten Staf Khusus (Stafsus) Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Bidang Ekonomi dan Keuangan. Adapun moderator acara ini ialah Aden Budi, M.E., yang juga pengurus DPP INTANI.

Kegiatan ini diselengarakan oleh INTANI Fresh dan Yesindo Era Baru (YES) Indonesia Foundation, serta didukung sejumlah media massa daring seperti Newscom.id (https://newscom.id/), Indonesia News Network (http://inn.co.id/home/), Koran Nasional (http://korannasional.com/), dan TANI TV (https://tani.tv/).

Acara ini juga didukung oleh media massa daring seperti Indonesia Daily.Id (http://indonesiadaily.id/) dan Indonesia Review ((http://indonesiareview.id/).

Secara umum, webinar ini membahas seputar rekam jejak Sabila Farm yang sangat berpengalaman dalam berbisnis buah naga, mulai dari sektor hulu hingga ke hilir. Termasuk pengalaman panjang Dr. (H.C.) Ir. H. Muhammad Gunung Soetopo sebagai praktisi, pebisnis, profesional, hingga menjadi peneliti lapangan tentang buah naga.

Lebih lanjut, Sabila Farm juga mengelola bisnisnya dengan istimewa, yakni dengan menyewa tanah dari masyarakat atau petani pemilik lahan, bukan membeli lahan masyarakat. Jadi Sabila Farm tidak memiliki lahan pertanian hingga kini, karena lahan tersebut milik masyarakat.

Bahkan owner Sabila Farm, Muhammad Gunung Soetopo, mendapatkan apresiasi dari Universitas Gajah Mada (UGM) dalam bentuk Doktor Honoris Causa. Hal ini karena pengalaman panjang di lapangan dan profesionalisme-nya dalam mengelola dan mengembangkan pertanian buah naga dengan orientasi bisnis di Indonesia.

Hasil panen pun menggunakan sistem bagi hasil, sesuai kesepakatan bersama antara Sabila Farm dengan petani penggarap dan petani atau masyarakat pemilik lahan.

Sabila Farm juga mengembangkan sistem pengajaran dan pelatihan tentang proses produksi buah naga secara terpadu, dari mulai penanaman bibit, pemeliharaan tanaman, pengemasan (labelling) produk, dan pemasaran produk hingga ke tangan konsumen. Terkait hal ini, kualitas produk buah naga harus terjaga dengan baik.

Bahkan Sabila Farm mengembangkan berbagai varietas produk seperti buah naga merah, buah naga kuning, buah naga putih, dan buah naga oranye. Uniknya, lahan-lahan yang dikelola dan dikembangkan oleh Sabila Farm ialah lahan-lahan kritis dan marginal seperti lahan eks galian tambang, lahan rawa gambut, dan lahan.

Selain itu, para peserta yang hadir di webinar Inspirasi Bisnis INTANI ini, lalu mengisi formulir elektronik (e-form) yang disediakan oleh panitia, maka akan mendapatkan sertifikat elektronik (e-certificate) dari INTANI.

Berikut ini ialah video Webinar Inspirasi Bisnis INTANI Ke-29 yang disirkan oleh akun Youtube Indonesia Review di laman https://youtu.be/GD1o9fbN4Vk. Selamat menyaksikan, smeoga bermanfaat, terima kasih.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY