PPKM Darurat, 2.981 Warga Probolinggo Terima Bansos Tunai Rp 200.000

0
635
Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, S.Pd., M.M., M.H.P., saat meninjau pencairan Bansos PPKM Darurat di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, pada Rabu (14/7). Sumber: https://m.jatimnow.com/

NEWSCOM.ID, KOTA PROBOLINGGO – Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) dalam bentuk uang tunai kepada 2.981 warga, masing-masing senilai Rp 200.000, pada Kamis (15/7).

Seperti diukutip dari laman https://regional.kompas.com/ pada Jumat (16/7), penerima bansos ialah warga Kota Probolinggo yang terdampak kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali. Mereka tersebar di 29 kelurahan di Kota Probolinggo.

Informasi ini dibenarkan oleh Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, S.Pd., M.M., M.H.P., pada Kamis (15/7).

“Bansos itu ditujukan bagi warga yang tidak mendapatkan bantuan baik dari program pemerintah pusat maupun Provinsi Jawa Timur, atau program yang ada di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo,” tuturnya.

Menurutnya, penyerahan bansos selama PPKM Darurat dan penanganan bencana non-alam Coronavirus Desease 2019 (COVID-19) telah rampung digelar oleh Pemkot Probolinggo dalam beberapa hari. “Sebanyak 2.981 warga di 29 kelurahan menerima bansos uang tunai masing-masing Rp 200.000,” imbuhnya.

“Seluruh penerima dipastikan dengan benar sehingga dapat tepat sasaran. Saya minta agar warga tidak melihat besar atau kecilnya nominal bansos tunai, tapi dimanfaatkan sesuai kebutuhan,” ujar Wali Kota Probolinggo itu.

Salah seorang penerima bansos tunai dari Pemkot Probolinggo itu ialah Muhari, seorang kakek penjual nasi di Pasar Mangunharjo, Kota Probolinggo. Ia menerima bansos tunai itu pada Kamis (15/7) di Kantor Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Provinsi Jawa Timur (Jatim).

“Saya jualan nasi bareng istri di Pasar Mangunharjo. Biasanya saya melayani pembeli hingga 50 orang sehari. Sekarang hanya 20 pembeli. Biasanya ramai, sekarang sepi sejak PPKM Darurat. Awalnya jualan di luar, sekarang di dalam pasar,” tutur kakek Muhari pada Kamis (15/7).

Menurutnya, bansos ini akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya. Bansos tunai ini juga mengurangi beban ekonomi keluarganya di tengah merosotnya penghasilan kebanyakan warga sejak PPKM Darurat berlaku pada Sabtu (3/7).

“Saya sudah menerima bansos dua kali. Alhamdulillah, ini sangat membantu, terima kasih,” ujar Muhari.

Kakek Muhari pun terlihat sumringah wajahnya saat bergegas turun dari sepeda, lalu memasuki Kantor Kelurahan Mangunharjo. Saat itu, Kamis (15/7) pagi, ia mengenakan masker cokelat.

Setelah duduk mengantre menungu giliran bersama warga lain, namanya pun dipanggil petugas. Lalu ia mengisi daftar dan meneken kolom penerima bansos dari Pemkot Probolinggo senilai Rp 200.000.

Sumber: Kompas.com

Editor: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY