NEWSCOM.ID, JAKARTA – Meskipun sebagian besar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) turut terdampak pandemi Coronavirus Desease 2019 (COVID-19), namun UMKM terus berusaha bertahan hidup dan menjadi penyelamat ekonomi nasional di tengah pandemi, sebagaimana terjadi pada krisis-krisis sebelumnya.
Asisten Staf Khusus (Astafsus) Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Bidang Ekonomi dan Keuangan, Guntur Subagja Mahardika, S.Sos., M.Si, menyatakan hal itu pada Kamis (22/7) siang, saat menjadi narasumber sekaligus membuka acara: Pelatihan BIOTA (Budi Daya Ikan Air Tawar dan Potensi Pasar) secara daring.
“Dari beberapa kali krisis, UMKM terbukti menjadi pahlawan ekonomi nasional,” tutur Guntur Subagja Mahardika yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusta (DPP) Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI) itu pada Kamis (22/7) siang.
Acara ini merupakan bagian dari kegiatan: BRIncubator Goes To Cluster UMKM BRILian yang diselenggarakan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Research Institute, PT. BRI, Tbk, dan INTANI pada Kamis (22/7), Pukul 14.00-16.30 Waktu Indonesia Barat.
Pemerintah, lanjutnya, telah memprioritaskan penyelamatan UMKM di masa pandemi COVID-19, antara lain melalui program Pemulihan Ekonomi Nasiona (PENl), Kredit Usaha Rakyat dan program-program lainnya.
“Sesuai dengan arahan Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo, maka Wapres RI, Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Ma’ruf Amin memfokuskan kembali (refocusing) tugas-tugasnya, antara lain akselerasi pengembangan UMKM, pengembangan industri hala, dan akselerasi ekonomi syariah. Pak Wapres pun sangat mendorong akselerasi UMKM agar naik kelas,” jelasnya.
Menurutnya, UMKM terbukti dapat tumbuh dan berkembang secara mandiri. Sedangkan peran pemerintah ialah berupaya membangun ekosistem, infrastruktur dan suprastruktur untuk pengembangan UMKM.
“Saat ini, terdapat 64 juta UMKM di Indonesia. Namun mayoritas UMKM, mencapai 97 persen, adalah usaha mikro yang mempekerjakan sekitar 107 juta orang,” papar Guntur Subagja yang juga Ketua Center for Strategic Policy (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI).
Ketua Umum DPP INTANI ini pun memaparkan bahwa sektor pertanian, peternakan, dan perikanan menjadi sektor yang tumbuh positif di tengah pandemi COVID-19. Buktinya, produksi beras mengalami surplus, bahkan ekspor perikanan meningkat 12 persen.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdnai