NEWSCOM.ID, KOTA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dr. H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D., telah meluncurkan progam Petani Milenial Burung Puyuh (PMBP) pada Kamis (22/7) secara virtual dari Rumah Dinas Gubernur Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Provinsi Jabar.
Seperti dikutip dari laman https://www.idxchannel.com/, Gubernur Jabar juga menyaksikan sejumlah Penandatanganan Kerja Sama (PKS) mengenai pembudidayaan burung puyuh dalam acara ini.
Misalnya prosesi penandatangan PKS antara Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jabar dengan PT. Agro Jabar, dan antara PT. Agro Jabar dengan PT Solusi Tani Makmur (STM).
Selain itu, Gubernur Jabar juga menyaksikan penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara simbolis, dari Bank Jawa Barat (BJB) kepada para peserta PMBP tahap I.
“Dengan mengucapkan bismillah, maka program Petani Milenial Budi Daya Burung Puyuh di Jawa Barat saya resmikan,” tutur Gubernur Mochamad Ridwan Kamil pada Kamis (22/7).
Menurutnya, PMBP akan menjadi solusi masa depan untuk budi daya pangan, khususnya di sektor peternakan. “Kami menyambut baik peluncuran program PMBP ini,” imbuh Gubernur Ridwan Kamil.
“Program Petani Milenial akan menjadi unggulan Jabar dan solusi di masa depan untuk budidaya pangan yang bersifat peternakan, khususnya budidaya burung puyuh di Jabar. Saya apresiasi, tapi saya menitipkan statistik (agar) di kemudian hari harus meningkat dari satuan, puluhan, ratusan, dan (hingga) jutaan,” ucapnya.
Kuncinya adalah data, lanjut gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, data yang baik akan menghasilkan keputusan yang baik. Dengan data, kita bisa mengambil keputusan. Sebaliknya, tanpa data maka tidak ada keputusan.
“Kuncinya adalah data. Good data, good decision. Dengan data, kita bisa mengambil keputusan. No data, no decision, makanya datanya dicari. Jadi sekarang cari data dimanakah sumber-sumber kebutuhan offtaker (pengumpul hasil panen), keliling ke provinsi-provinsi,” lanjut Kang Emil.
Kang Emil pun mengajak anak-anak muda untuk menjadi petani milenial serta rajin mempromosikan kegiatan dan produk-produk pertaniannya, baik di media sosial maupun platform e-commerce. “Tujuannya agar bisa menjadi penyemangat kepada generasi milenial lainnya,” ungkapnya.
“Tunjukkan kepada teman-temannya, rajin-rajin sharing (berbagi konten) di Tik Tok, rajin sharing di Instagram lagi mungut si telur puyuh atau bagaimana menyemangati anak muda bahwa mereka bisa hidup di desa dengan rezeki kota, (tentu) dengan digital commerce bisa bisnis mendunia,” jelasnya.
Sumber: https://www.idxchannel.com/
Editor: Muhammad Ibrahim Hamdani