NEWSCOM.ID, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Ma’ruf Amin, menegaskan pentingnya 3T atau Testing (Uji), Tracing (Peneusuran) dan Treatment (Pengobatan) dalam menanggulangi pandemi Coronavirus Desease 2019 (COVID-19).
Seperti dikutip dari laman https://www.wapresri.go.id/, Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin menyatakan hal itu pada Rabu (28/7), saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Seluruh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 DIY secara daring, dari kediaman resmi di Jalan Diponegoro Nomor 2, Kota Administrasi Jakarta Pusat.
“Berdasarkan data yang saya terima, positivity rate (tingkat positif) COVID-19 di DIY masih terbilang cukup tinggi, yaitu sebesar 41 persen. Karena itu, jumlah tes perlu ditingkatkan menjadi 15.000 tes per 1 juta penduduk,” tutur Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin.
Ketentuan ini, lanjutnya, sesuai dengan aturan yang tercantum dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali.
“Dalam Instruksi Mendagri itu, tertulis bahwa bila positivity rate suatu daerah di atas 25 persen, maka jumlah tes perlu ditingkatkan menjadi 15.000 tes per satu juta penduduk. Saya minta agar tes ini sebanyak mungkin diupayakan berasal dari pelacakan kontak erat,” tutur Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat itu pun berpesan agar seluruh jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY dapat terus berupaya sebaik mungkin dalam menangani pandemi COVID-19 di daerahnya. “Tujuannya agar pandemi COVID-19 terkendali dan jumlah kasus di daerah melandai,” imbuhnya.
“Seperti saya katakan tadi, bahwa selama ini kita masih fluktiatif, masih belum stabil melandai. Oleh karena itu, kita harus (berupaya) lebih keras lagi supaya terus bisa melandai,” ungkap Mustasyar Pengurus BEsar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
Harapannya, lanjut Wapres Prof. KH Ma’ruf Amin, nanti bisa dilakukan pelonggaran supaya pandemi COVID-19 lebih cepat berakhir sehingga kehidupan kita bisa normal lagi. “Ini memang memerlukan upaya keras,” tegasnya.
Dalam rakor ini, turut hadir secara daring Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) RI, Drs. Teten Masduki, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.P.D-K.E.M.D., Ph.D., dan Jaksa Agung RI, Dr. H. Sanitiar Burhanuddin, S.H., M.M.
Hadir pula Tim Pakar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Prof. drh. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, M.Sc., Ph.D., dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Kepolisian RI (Polri), Komisaris Jenderal (Komjen.) Polisi (Pol). Drs. Arief Sulistyanto, M.Si.
Turut hadir Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Dr. Ir. Muhammad Hudori, M.Si., Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, para Bupati se-Provinsi DIY dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) DIY.
Sumber: https://www.wapresri.go.id/
Editor: Muhammad Ibrahim Hamdani