NEWSCOM.ID, JAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi, yang juga Pendiri dan Pembina Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) DMI, telah membuka secara resmi Upacara Pembukaan Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) PRIMA DMI 2021 pada Jumat (10/12) pagi.
Selaku narasumber utama (keynote speaker), beliau memberikan kata sambutan resmi dalam acara ini secara luring, bersama-sama dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., dan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) PRIMA DMI, Ahmad Arafat Aminullah, S.T. Acara ini berlangsung di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Dalam sambutannya, Drs. H. Muhammad Natsir Zubaidi menyatakan bahwa para remaja dan pemuda masjid, khususnya PRIMA DMI, harus memiliki ciri-ciri utama, Pertama adalah iman dan taqwa (Imtaq), yakni karakter yang kuat dan visioner. Kedua yakni ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Iptek adalah kompetensi.
“Seperti sering disebutkan oleh cendekiawan Muslim Indonesia, almarhum Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng., remaja masjid harus memiliki ciri-ciri utama. Pertama ialah Imtaq, dan kedua yakni Iptek. Seorang pemimpin harus memiliki modal utama Imtaq, karakter yang kuat, harus visioner, punya cita-cita masa depan, tidak loyo,” ujarnya.
PRIMA DMI, lanjut Ustaz Muhammad Natsir Zubaidi, didirikan dengan latar belakang untuk mewujudkan remaja masjid yang memiliki modal utama Imtaq, yakni berkarakter kuat dan visioner serta memiliki visi masa depan, tidak loyo dalam hidup ini.
Saat ini, ungkapnya, kader-kader PRIMA DMI sedang menanam dahulu, tanam dulu, jangan cepat-cepat ingin mengetam dan memanen, kelak suatu saat akan dipanen ketika sudah matang.
Kemudian Ustaz Muhammad Natsir Zubaidi pun mengutip pernyataan penting dari Perdana Menteri (PM) RI, Mohammad Natsir, yang juga cendekiawan dan negarawan Muslim Indonesia, khususnya mengenai posisi dan peran penting masjid, pesantren dan kampus bagi umat Islam di Indonesia.
“Pilar utama dan pertama umat Islam di Indonesia ini adalah masjid, yang kedua ialah pesantren, dan ketiga kampus. Pesantren pun berasal dari masjid, sebelum ada pesantren pasti ada masjid. Demikian pesan dari almarhum Bapak Mohammad Natsir, seornag Perdana Menteri , negarawan dan tokoh Muslim Indonesia,” paparnya.
Bahkan seorang Kyai, ucapnya, terlebih dahulu mengajar santri-santrinya di masjid, baru kemudian berkembang menjadi pesantren setelah ada santri-santri dari luar kota datang dan belajar di masjid tersebut.
Di akhir acara, pendiri dan pembina PRIMA DMI ini memberikan motivasi kepada para peserta Muspimnas. “PRIMA Dewan Masjid, Jayalah Umat Islam dan Rakyat Indonesia, Allahu Akbar,” ujarnya.
Muspimnas I PRIMA DMI ini mengangkat tema: “From Youth to Mosque: Bridging The Youth Collaboration for The Future of Muslim Society” atau “Dari Pemuda ke Masjid: Menjembatani Kolaborasi Pemuda untuk Masa Depan Masyarakat Muslim”. Muspimnas I ini diselenggarakan oleh PP PRIMA DMI.
Kegiatan ini juga didukung oleh para pihak seperti Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, serta Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Maybank Indonesia, Tbk.
Lebih lanjut, rangkaian sidang dalam Muspimnas ini dipimpin oleh Ketua Presidium Sidang, Dr. Efi Afifi, S.Pd.I., M.Pd.I., yang juga Ketua Pimpinan Wilayah (PW) PRIMA DMI Banten. Sedangkan Sekretaris Presidium Sidang ialah Amirul Khalish Manik, S.Fil., S.Pd., yang juga Ketua PW PRIMA DMI Kepulauan Riau (Kepri).
Adapun anggota Presidium Sidang ialah Mulyanto, S.Pd.I., M.Psi., yang juga Ketua PW PRIMA DMI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kegiatan Muspimnas 2021 ini juga dirangkai dengan agenda Muslim Youth Connection 2021 atau Koneksi Pemuda Muslim yang terdiri dari sejumlah acara seperti silaturahmi nasional, sesi berbagi, talkshow (diskusi), dan peluncuran Latihan Kader Masjid (LKM), serta bedah buku.
Muslim Youth Connection 2021 merupakan agenda yang menghubungkan pemuda dengan remaja masjid, intelektual muda, aktivis, dan para pemimpin di Indonesia. PRIMA DMI berupaya mengelaborasi dan mempromosikan cara baru generasi Muslim dalam menghadapi berbagai perubahan di Indonesia.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani