NEWSCOM.ID – Kesehatan menjadi faktor penting bagi kehidupan setiap orang. Hal inilah yang menjadi dasar Diyah Rahmawati Wicaksana Ningtyas mendirikan Abang Sayur Organik di Malang.
“Saya pernah koma karena eklamsia keracunan kehamilan. Disarankan oleh dokter untuk tidak hamil lagi, karena dikhawatirkan eklamsia akan terulang. Takut dong, secara kan kalo kita sama dokter apa yang dibilang dokter itu pasti nurut,” tutur Diyah mengawali paparannya sebagai narasumber inspiratif webinar inspirasi bisnis Intani seri ke 67, ditayangkan streaming di TANITV, Rabu (13/04).
Selain alasan kesehatan, bagi Diyah dengan konsen budidaya sayur organik bisa memberikan nilai edukasi dan juga rasa tanggung jawab dalam menjaga kelestarian bumi bagi generasi selanjutnya.
Diyah menuturkan konsen awal di tahun 2015 dengan budidaya sayur organik di halaman rumahnya untuk konsumsi keluarga. Semakin berkembang di tahun 2016 mulai mengelola lahan seluas 2.000 m2 dengan target pasar masyarakat sekitar. “Baru di tahun 2019 saya mulai mengubah pola produksi menjadi pemberdayaan & kemitraan, total saat ini ada 19 petani dengan luas lahan yang dikelola 1,9 ha”.
“Bagi saya bisnis adalah membantu, bagaimana bisnis tidak hanya sekedar profit oriented tetapi memberikan dampak sosial bagi manusia dan juga lingkungan. Sesuai tagline kami di Abang Sayur Organik yaitu ‘Stop Selling, Start Helping” tutur Diyah.
Target pasar dari Abang Sayur Organik yaitu B2C (business to consumer) dan B2B (business to business) dengan sekitar 40 jenis sayuran organik. “Untuk industri kita pasok ke pabrik pembuatan mie mocaf, lalu bubur bayi organik, cafe, katering sehat dan cold pressed juice” ujar Diyah.
“Di tahun 2022 ini kami sedang menjajaki kerja sama dengan beberapa platform digital untuk memperluas jangkauan pemasaran”. Diyah pun menyampaikan pasar untuk produk organik masih terbuka lebar. “Terutama setelah pandemi banyak orang yang lebih aware akan gaya hidup sehat sehingga menjadi tren. Selain itu permintaan produk organik untuk pasar global juga terus meningkat, dan ini merupakan peluang besar bagi penggiat pertanian organik”.
Ketua umum Intani, Guntur Subagja turut menyoroti dalam pengantarnya mengenai peluang bisnis sayur organik ini. “Di industri sayuran ada dua hal yang perlu dikembangkan, pertama sayuran untuk konsumsi harian yang langsung ke konsumen dan kedua sebagai bahan baku olahan yang masa penyimpanannya lebih lama.”
Lebih lanjut Guntur mengatakan, “Apa yang dilakukan Diyah patut diapresiasi, dengan mengkampanyekan sayur organik ke masyarakat hingga berkembang menjadi bisnis dan bisa membina para petani serta sukses memasok ke skala industri. Model bisnis ini sangat menginspirasi tidak hanya sekedar mengejar keuntungan materi tetapi juga memberi dampak sosial yang luas,” pungkas Guntur.
Diyah Rahmawati Wicaksana Ningtyas selain founder Abang Sayur Organik, ia juga merupakan owner Natural Organic Indonesia, direktur Lembaga Pertanian P4S Bumi Malang Lestari, Mentor Bisnis di Program PWMP YES Kementerian Pertanian 2020 – 2025 dan memiliki BNSP Certifite Fasilitator Organik Tanaman.*