Jemaah Umrah MMQ Batch-4: “Masjid Abdullah bin Abbas, Thaif”.

0
363
Sumber: Majelis Umrah MMQ Batch-4, Sabtu, 21 Desember 2024, di Masjid Sayyidina Abdullah bin Abbas RA.

NEWSCOM.ID, Thaif – Alhamdulillahi Rabbil A’lamin , اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ, segenap puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi , Allah Subhanahu Wa Ta’ala, الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, karena atas rahmat dan rahim -Nya, kami, peserta Umrah Majelis Maqbul Qur’ani (MMQ) Batch -4, dapat berada di Kota Thaif, Kerajaan Arab Saudi, pada Sabtu (21/12/24) sore.

Jemaah Umrah MMQ Batch-4 berada di bawah koordinasi Ustadz Donny Amir Sagaf selaku pembimbing. Kami menggunakan jasa Amari Tour and Travel dalam perjalanan ini. Alhamdulillah, Jemaah MMQ Batch -4 berangkat dari Bandar Udara (Bandara) Internasional Soekarno-Hatta pada Pukul 04.30 Waktu Indonesia Barat (WIB), Sabtu (21/12/24). 

  • Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang

Sebelumnya, jemaah umrah MMQ Batch-4 terlebih dahulu diminta berkumpul dan bertemu di Terminal III Bandara Soekarno-Hatta pada Pukul 00.00 WIB. Namun penulis bersama keluarga telah sampai di lokasi pada Jumat (20/12/24), Pukul 23.20 WIB, alhamdulillah.

Lalu pada Pukul 02.40 WIB, Sabtu (21/12/24), seluruh jemaah umrah bergerak bersama menuju tempat pembagian paspor, visa, kartu vaksin meningitis dan tiket pesawat, sembari pengecekan kehadiran oleh tim dari Amari Tour and Travel. Alhamdulillah, prosesnya berjalan lancar dan berlangsung sekitar 45 menit, hingga Pukul 03.25 WIB.

Kemudian, kami semua berjalan menuju lokasi check in pesawat Saudia Airlines. Seluruh barang bawaan jemaah umrah diperiksa satu per satu dengan mesin X-Ray, termasuk pemeriksaan tubuh oleh pemindai sinar-X backscatter. Alhamdulillah, semua proses ini berjalan lancar. Akhirnya, kami sampai di dalam pesawat pada Pukul 04.15 WIB.

  • Taushiyah Perdana Ustadz Donny Amir Sagaf 

Sebelumnya, pada Sabtu (21/12/24) dini hari, Pukul 01.40 WIB, pembimbing Majelis Umrah MMQ Batch-4, Ustadz Donny Amir Saggaf, memberikan taushiyah perdana kepada para jemaah. Beliau memaparkan materi seputar pengertian millah, ملة, yang dibawa oleh Rasulullah Ibrahim ‘Alaihis Salam, رَسُوْلُ اللَّه إِبْرَاهِيْم عَلَیهِ‌ السَّلام, serta keterkaitannya dengan syariat Islam.

Tepatnya, keterkaitan antara millah Rasulullah Ibrahim ‘Alaihis Salam (AS), Abul Anbiya, أبو الأنبياء, Bapak Para Nabi dan Rasul, Khalilullah, خَلِیْل‌ ٱلله, dengan syariat Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW, Khatamul Anbiya, خاتَم الاَنبیاء, Nabi Penutup dan Rasul Terakhir, Al-Amin, الأَمِيْنُ.

Jadi syariat Islam yang termuat dalam Kitab Suci Al-Qur’an Al-Karim merupakan penyempurnaan dari Millah Nabi Ibrahim AS. Baik Syariat Islam maupun Millah Ibrahim, keduanya diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasulullah Ibrahim AS dan Rasulullah Muhammad SAW dengan perantaraan wahyu yang disampaikan oleh Malaikat Jibril.

Kesinambungan keduanya tercermin dalam rangkaian ibadah Haji dan Umrah yang terdiri dari Tawaf, ﻃﻮﺍﻑ, dan Sa’i, السعي, serta khusus ibadah haji meliputi Wukuf, وقوف, dan Melempar Jumrah, الجمرات (batu-batu kecil).

Ada tiga jenis Jumrah, yakni Jumrah Aqabah, عقابہ, Jumrah Wustha, الْوُسْطَى, dan Jumrah Ula, العُلا. Ibadah ini merefleksikan ketegaran sikap, keikhlasan hati, dan keteguhan langkah Nabi Ibrahim AS dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Khususnya, perintah Allah SWT agar Nabi Ibrahim AS menyembelih puteranya sendiri, yakni Nabi Ismail AS.

Ibadah ini juga mencerminkan ketegaran langkah Nabi Ibrahim untuk menghadapi segala macam Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG) dari pihak lain, baik iblis maupun manusia, yang tiada henti mencoba menghalangi Nabi Ibrahim untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

  • Saudi Arabian (Saudia) Airlines

Dengan pesawat Saudia Airlines, kami berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Republik Indonesia, menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz di Kota Jeddah, Kerajaan Arab Saudi. Perjalanan ini membutuhkan waktu penerbangan sekitar 9 jam 30 menit.

بِسْمِ اللَّهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ , demikian penulis berdo’a di dalam hati, saat pesawat mulai lepas landas dan lepas landas, sambil membaca lafaz بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ, Bismillahirrahmanirrahim, lalu membaca doa safar, بِسْمِ اللّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ. Alhamdulillah, sungguh pengalaman yang luar biasa dalam hidupku.

Apalagi Pesawat Saudia memiliki fasilitas musholla dan toilet yang sangat baik. Jadi sewaktu pesawat melewati daerah Yalamlam, berjarak 92 Kilometer dari Kota Mekkah, penulis melihat sebagian penumpang langsung berganti pakaian dengan kain ihram. Mereka akan langsung melaksanakan ibadah umrah di Mekkah setelah mendarat di Jeddah.

Bahkan pengumuman bahwa pesawat Saudia sedang melewati Yalamlam disampaikan langsung oleh awak kabin, bersamaan dengan waktu tempuhnya. Lalu, saat pesawat meninggalkan daerah Yalamlam, pengumuman itu kembali disampaikan oleh awak kabin.

Yalamlam merupakan tempat miqat bagi jemaah umrah dan haji yang berasal dari Yaman dan jemaah yang melalui rute yang sama sepertidari India, Pakistan, Jepang, China, Malaysia, Brunei Darussalam dan Indonesia.

  • Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah

Lalu pesawat tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, pada Pukul 09.50 waktu setempat. Terdapat perbedaan waktu empat jam antara Jeddah, Arab Saudi, dengan Tangerang, Indonesia. Jadi matahari terbit empat jam lebih dahulu di Indonesia Bagian Barat daripada di Arab Saudi.

Kemudian kami menuruni anak tangga pesawat terbang Saudia Airlines, lalu naik bus menuju Bandara King Abdul Aziz. Masya Allah, مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ, TabarakAllah, تَبَارَكَ اللهُ, sungguh sebuah kebahagiaan yang luar biasa di hati ini, dapat kembali menginjakkan kaki di Kota Jeddah, yang hanya berjarak 87,8 Kilometer dari Mekkah al-Mukarramah, Alhamdulillah.

Penulis sangat bersyukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan izin-Nya, dalam ibadah umrah ini, turut hadir kedua orang tua, adik, dan tante (adik ibu) penulis, yakni, secara berurutan: Drs. H. Abdul Manan, Dra. Hj. Maryati Yunus, Ahmad Luthfi, S.P., dan Dra. Hj. Maryana Yunus. Adapun total jemaah umrah ada 42 orang, termasuk Ustadz Donny Amir.

Setelah tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, jemaah umrah pun melanjutkan perjalanan menuju tempat pengecekan paspor, visa, surat keterangan vaksin, sidik jari dan foto wajah. Lalu, berlanjut ke pemeriksaan barang bawaan dan tubuh penumpang. Alhamdulillah, semua pemeriksaan ini dapat kami lewati dengan aman dan lancar.

  • Amari Tour and Travel

Kami melanjutkan aktivitas dengan pengarahan dari tim Amari Tour and Travel yang dipimpin oleh Ustaz Wirham Hariadi. Beliau berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan sudah satu tahun lebih bermukim di Kota Mekah sebagai mahasiswa. Sebelumnya, beliau telah belajar di Yaman selama tiga tahun.

Lalu seluruh jemaah umrah dan Ustaz Donny Amir pun berfoto bersama di depan Akuarium Raksasa Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.

Lebih lanjut, saat Pukul 11.30 waktu Jeddah, kami berjalan menuju bus travel umrah di tempat parkir bandara. Di sana, kami makan siang bersama, sembari menunggu hingga seluruh barang bawaan jemaah, koper besar dan kecil, diturunkan dari bagasi pesawat dan diangkut ke bus. Tanpa terasa, adzan dzuhur pun berkumandang pada Pukul 12.25.

(٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ (٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ (٢x) اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ (٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ (٢x) اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ
(١x) لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ (١x) اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ

Demikianlah, suara adzan berkumandang dengan merdu di Kota Jeddah, Arab Saudi. Ini menjadi adzan pertama yang kami dengar, sungguh suatu pengalaman yang tidak terlupakan, an very unforgetable memory. SubhanAllah, walhamdulillah, wa Laa Ilaaha Illallah, Wallahu Akbar, Wa Laa Hawla, Laa Quwwata, Illaa Billaahil Aliyyul A’dzhim.

سبحان الله, والحمد لله, ولا إله إلا الله, والله أكبر, لا حول, ولا قوة, إلا بالله العلي العظيم

Akhirnya, bus mulai berjalan pada Pukul 13.15 waktu Jeddah, dari Bandara King Abdul Aziz. Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga jam dengan bus, alhamdulillah, peserta Jemaah Umrah MMQ Batch -4 tiba di Kota Thaif sekitar Pukul 16.15 waktu setempat. Tepatnya di Masjid Abdullah bin Abbas, Kota Thaif, Arab Saudi.

  • Masjid Abdullah bin Abbas, Thaif

Dapat berziarah dan menunaikan shalat fardhu Dzuhur dan Ashar, dengan skema jamak takhir qashar, dua rakaat-dua rakaat, di Masjid Abdullah bin Abbas, Thaif, sungguh merupakan kenikmatan luar biasa yang tiada tara. فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ, “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”

Seketika penulis teringat firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al-Qur’an, Surat Ar-Rahman, yang diulang sampai 31 kali itu, sembari menghirup udara segar dan menyentuh cuaca dingin di Masjid Abdullah bin Abbas.

Penulis pun teringat kembali dengan taushiyah Ustadz Donny Amir Sagaf mengenai sahabat nabi sekaligus sepupu Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam (SAW), مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللَّه صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, Sayyidina Abdullah bin Abbas سَيِّدِنَا عبد الله بن عباس Radhiyallahu Anhu (RA) رضي الله عنه. Beliau berperan sangat penting dalam dakwah dan syiar Islam di kota Thaif.

Sayyidina Abdullah bin Abbas RA adalah seorang mufasir Al-Qur’an serta ahli hadis terkemuka, juga seorang ulama besar, pelanjut dakwah dan syiar Islam pasca Rasulullah Muhammad SAW. Beliau banyak sekali meriwayatkan hadis shahih dari Nabi Muhammad SAW, menjadi ahli hikmah dan berpengetahuan luas dalam menafsirkan kitab suci Al-Qur’an Al-Karim.

Sayyidina Abdullah bin Abbas RA wafat dalam usia 71 tahun, pada 68 Hijriah, bertepatan dengan 687 Masehi, di Kota Thaif. Makam beliau persis berada di belakang Masjid Abdullah bin Abbas, yang berdiri sejak 592 Hijriah.

Sepupu Nabi Muhammad SAW ini juga mendapat julukan Habrul Ummah wa Tarjuman Al-Quran, yang artinya Tinta Umat dan Penerjemah Al-Qur’an. Bahkan beliau mendapat gelar al-Bahru alias Sang Lautan, karena keilmuan yang sangat luas. Masya Allah, TabarakAllah, sungguh pengalaman yang luar biasa, dapat berziarah ke masjid ini.

  • Ziarah ke Makam Sayyidina Abdullah bin Abbas RA

Kemudian, selesai melaksanakan shalat fardhu Dzuhur dan Ashar dengan skema jamak takhir qashar, dua rakaat – dua rakaat, penulis pun berziarah ke makam Sayyidna Abdullah bin Abbas RA. Tepatnya, di depan tembok yang menutupi area pemakaman, di belakang masjid, penulis memanjatkan doa ke hadirat Ilahi Rabbi, Allah SWT.

“اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ,اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ, إِلَى أَرْوَحِي, almarhum Sayyidina Abdullah bin Abbas RA., Al-Faatihah,” demikian ucap penulis sembari berdoa ke hadirat Allah SWT dan bershalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Setelah selesai berziarah, jemaah umrah MMQ Batch-4 pun berkesempatan untuk foto bersama di depan masjid dan di pintu gerbang masjid yang sangat ikonis. Ada pula yang berbelanja di samping masjid, karena terdapat sejumlah pedagang yang berjualan buah-buahan khas Thaif seperti Strawberry, Kurma, madu, kacang dan lain-lain.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si.

Jemaah Majelis Umrah MMQ Batch-4.

LEAVE A REPLY