Pandemi COVID-19, Menkeu: 4,1 Juta Warga Jabodetabek Mendapatkan Bansos

0
719
Sumber: LKBN Antara

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Pemerintah Republik Indonesia (RI) sedang menyiapkan bantuan sosial (bansos) bagi 4,1 juta warga terdampak pandemi Corona Virus Desease 2019 atau COVID-19 di kawasan Jabodetabek sebesar Rp 600 ribu per orang.

Kawasan Jabodetabek terdiri dari wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Kota dan Kabupaten Bogor, Kota dan Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota dan Kabupaten Tangerang, serta Kota Tangerang Selatan.

Seperti dilansir dari Lembaga Kantor Berita NAsional (LKBN) Antara, Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Inderawati, S.E., M.Sc., Ph.D., mengonfirmasi hal itu pada Selasa (7/4) di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Jakarta.

“Di Jabodetabek, yang selama ini disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta berjumlah 3,7 (juta jiwa). Dari jumlah itu, sebanyak 1,1 juta jiwa dibayar oleh pemerintah Provinsi DKI atau dikonversi menjadi keluarga adalah 1,2 juta keluarga yang di DKI saja,” tutur Menkeu RI, Sri Mulyani, pada Selasa (7/4) di Jakarta.

Menkeu Sri Mulyani menyampaikan hal itu melalui video conference setelah mengikuti rapat kabinet terbatas dengan tema Efektivitas Penyaluran Program Jaring Pengaman Sosial dan Percepatan Program Padat Karya Tunai yang dipimpin oleh Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo.

“Untuk (wilayah) Bodetabek, keseluruhan ada 1,64 juta jiwa atau bila dikonversi ke satuan keluarga adalah 576.434 keluarga. Jadi untuk keseluruhan Jabodetabek adalah 2,5 juta jiwa plus (ditambah) 1,6 juta jiwa yang kalau dikonversi ke dalam satuan keluarga adalah 1,7 juta keluarga,” jelas Menkeu Sri Mulyani.

1,7 juta keluarga di kawasan Jabodetabek inilah, lanjutnya, yang akan mendapat Rp 600 ribu per jiwa per bulan untuk 3 bulan.

Sedangkan untuk di luar kawasan Jabodetabek, Menteri Sosial RI, Juliari Peter Batubara, M.B.A., menyebutkan bahwa ada 9 juta keluarga yang rencananya akan mendapat bantuan bahan pangan pokok (sembako).

“Nanti datanya masih akan dibersihkan dulu untuk mendapatkan sembako senilai Rp 600 ribu. Sekarang jangka waktunya dipikirkan 2 atau 3 bulan. Presiden minta saya menghitung,” ucap Menkeu Sri Mulyani.

Sumber: LKBN Antara

Editor: Hamdani

Belum tersentuh PKH

Jumlah 9 juta orang itu adalah mereka yang belum tersentuh Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT).

“Jadi saya ulangi bansos Jabodetabek untuk 2,5 juta jiwa, di DKI Jakarta 1,2 juta keluarga plus Bodetabek 1,6 juta jiwa atau 576 ribu keluarga plus dihitung 9 juta di luar DKI yang belum terima PKH dan bantuan pangan non tunai, satuannya sama seperti Kartu Pra Kerja Rp600 ribu,” kata Sri Mulyani.

Sedangkan Mensos Juliari Batubara mengatakan bahwa wilayah Bodetabek dipilih karena berbatasan langsung dengan Jakarta yang merupakan episentrum COVID-19.

“Bansos khusus untuk wilayah Jakarta dan wilayah Bodetabek yang berbatasan langsung dengan wilayah Jakarta yaitu kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang. Itu adalah wilayah Bodetabek yang langsung berbatasan dengan DKI, kami akan memberikan bansos khusus berupa sembako dengan durasi selama 3 bulan yang akan kami mulai dua minggu dari sekarang,” kata Juliari.

Jumlah bansos yang akan diberikan adalah Rp600 ribu per orang.

“Data yang kami gunakan adalah keluarga yang ada dalam data terpadu kami ditambah masukan data dari Pemda. Saat ini kami sudah memegang data masukan dari Pemda DKI, baru kemarin kami terima,” ungkap Juliari.

Paket sembako

Namun sambil menunggu bansos tersebut turun, maka Kemensos ,menurut Juliari, juga akan mendistribusikan paket sembako senilai Rp200 ribu sebanyak 200 ribu paket mulai Rabu (8/4).

“Kemudian untuk bansos khusus untuk wilayah Jabodetabek menunggu bansos tersebut turun ke lapangan, Kemensos akan mendistribusikan mulai besok 200 ribu paket sembako dengan indeks Rp200 ribu di Jakarta. Jadi paket sembako khusus ini untuk menunggu kekosongan sampai dengan bansos untuk wilayah Jabodetabek tadi saya sampaikan di awal yang durasinya 3 bulan dan indeksnya Rp600 ribu,” kata Juliari.

Sedangkan di luar Jabodetabek, pemerintah menyiapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

“Di luar Jabodetabek BLT di luar itu semua, 9 juta saya sudah lihat angkanya tidak sampai 9 juta jiwa,” ungkap Juliari.

Hingga Senin (6/4), jumlah positif COVID-19 di Indonesia mencapai 2.491 kasus dengan 192 orang dinyatakan sembuh dan 209 orang meninggal dunia.

Merebak

Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di 32 provinsi di Indonesia dengan daerah terbanyak positif berturut-turut yaitu DKI Jakarta (1124), Jawa Barat (252), Banten (177), Jawa Timur (188), Jawa Tengah (120), Sulawesi Selatan (83), Yogyakarta (34), Bali (35), Sumatera Utara (25), Papua (26) dan provinsi lainnya.

Berdasarkan data dari situs Worldometers, hingga Selasa pagi terkonfirmasi di dunia 1.346.947 orang yang terinfeksi virus Corona dengan 74.702 kematian sedangkan 278.695 orang yang dinyatakan sembuh. Di Amerika Serikat mencapai 367.385 kasus, di Spanyol 136.675 kasus, di Italia 132.547 kasus, di Jerman sebanyak 103.375 kasus, di Prancis 98.010, di China 81.740 kasus, di Iran 60.500.

Jumlah kematian tertinggi saat ini terjadi di Italia yaitu 16.523 orang, disusul Spanyol 13.341 orang, di Amerika Serikat 10.876 orang, di Prancis 8.911 orang, di Inggris 5.373 orang. Saat ini sudah ada lebih dari 204 negara dan teritori yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19.*

LEAVE A REPLY