‘Fixed Mindset’ atau ‘Growth Mindset’? Generasi Milenial, Tentukan Pilihanmu !

0
1073
Foto: Dr. LH. Muhammad Suaidi, M.Ag. Sumber: PD PAB MUI Pusat

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Fixed Mindset atau Mental yang Statis menjadi tantangan serius bagi generasi muda Muslim di Indonesia, khususnya kalangan Milenial dan Generasi Z.

Pernyataan ini diucapkan oleh Ketua Panitia Pengawas atau Steering Committee (SC) acara Training Penguatan Akhlak Bangsa Bagi Milenial – Angkatan 1″, Dr. KH. Muhammad Suaidi, M.Ag., pada Sabtu (23/4).

Tepatnya saat pengurus dan anggota Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PD PAB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu menyampaikan materi bertema: Menjadikan Pribadi yang Bertumbuh atau Growth Mindset.

“Karakter Fixed Mindset bertentangan dengan Growth Mindset atau Mental yang Bertumbuh. Sepatutnya generasi muda Muslim Indonesia memiliki karakter Growth Mindset. Karakter ini memiliki ciri-ciri pribadi yang senang merangkul tantangan,” ujar Dr. KH. Muhammad Suaidi, M.Ag.

Ciri-ciri lainnya dari Growth Mindset, lanjut Kyai Suaidi, ialah pribadi yang gigih dalam menghadapi rintangan, senang belajar dari kritik orang lain terhadap diri sendiri, melihat usaha dan daya juang (effort) sebagai jalan untuk menjadi ahli atau pakar, serta senantiasa belajar dan mencari inspirasi dari kesuksesan orang lain.

Menurut Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Binamadani itu, karakter Growth Mindset bertentangan dengan karakter Fixed Mindset. Karakter ini memiliki ciri-ciri pribadi yang senang menghindari tantangan, mudah menyerah terhadap keadaan, menolak kritik dari orang lain terhadap diri sendiri, serta merasa terancam oleh kesuksesan orang lain.

“Pibadi dengan karakter fixed minset juga melihat usaha dan daya juang sebagai hal yang tidak berguna dalam hidup ini. Jadi kalangan Milenial dan Generasi Z dengan fixed minset akan sulit sekali dalam mengatasi berbagai persoalan hidup,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dr. KH. Muhammad Suaidi membawakan materi ini dengan teknik dan cara yang berbeda dari umumnya kegiatan seminar atau diskusi konvensional. Beliau meminta perwakilan peserta dari setiap organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam untuk hadir di depan panggung, lalu bertanya dan berinteraksi langsung kepada para peserta.

Adapun yang menjadi moderator dalam sesi diskusi interaktif ini ialah Sekretaris Panitia Pengawas atau SC acara, Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si., yang juga Wakil Sekretaris PD PAB MUI Pusat.

Perwakilan para peserta pun menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang growth mindset versus fixed mindset dengan sangat antusias. Dialog interaktif juga terjadi spontan antara narasumber dengan peserta. Terdapat 12 peserta yang diminta maju ke depan. Mereka mewakili berbagai ormas Islam yang hadir dalam acara ini.

Kegiatan ini dihadiri oleh 39 peserta dari berbagai ormas Islam, antara lain perwakilan dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU), Ikatan Pelajar Persatuan Islam (Persis), Ikatan Pelajar Persis Putri, Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan (IPNW), dan Ikatan Pelajar Al-Washliyah.

Turut hadir para peserta dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Santri Mendunia serta Pelajar Islam Indonesia (PII).

Acara yang digelar oleh PD PAB MUI Pusat ini dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Pimpinan MUI Pusat, KH. Muhammad Cholil Nafis, Lc., M.A., Ph.D. Beliau juga memberikan kata sambutan dan menjadi pembicara utama (keynote speaker) dalam acara ini.

Turut hadir dan memberikan kata sambutan Ketua PD PAB MUI Pusat, Dr. KH. Masyhuril Khamis, S.H., M.M., yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Al-Washliyah. Beliau pun menjadi narasumber dalam kegiatan ini dengan tema “Akhlak Bangsa: Masalah, Tantangan dan Solusi”.

Dalam sesi pemateri yang diisi oleh KH. Masyhuril Khamis ini, yang menjadi moderator ialah Emmy Kharisma Dewi, S.I.Kom., M.M., selaku Ketua Panitia Pelaksana atau Organizing Committee (OC) yang juga anggota PD PAB MUI Pusat.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY