Video: “INTANI Membantu Pendampingan dan Akses Petani Terhadap Lembaga Finansial”

0
468

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI), Guntur Subagja Mahardika, S.Sos., M.Si., menyatakan bahwa INTANI sedang melakukan pendampingan serta membantu akses dan jaringan petani terhadap lembaga finansial.

“Persoalan di lapangan memang masalah permodalan menjadi isu yang terus hot (panas). Bagaimana petani enggak mudah juga mengakses ke sumber-sumber permodalan sehinga perlu ada pendampingan dan ada mitra-mitra yang bisa membantu itu. Nah, INTANI salah satunya melakukan itu, tetapi dengan mengelompokkan petani,” tuturnya.

Tepatnya saat Ketua Umum DPP INTANI itu diwawancarai oleh CNBC Indonesia dalam program FoodAgri Insight pada Kamis (3/8) pagi, seperti dikutip dari akun Youtube CNBC Indonesia di laman https://youtu.be/XLAmU4mWN8s dengan judul: “Akses Permodalan Sulit, Petani Indonesia Susah Naik Kelas”.

Guntur Subagja Mahardika pun menjelaskan beberapa langkah yang dilakukan INTANI untuk membantu meningkatkan nilai tambah produk pertanian.

“Kita (INTANI) mengelompokkan para petani, kita akseskan dengan sumber permodalan dan kita akseskan dengan offtaker (penjamin pembelian atau penyalur produk), tapi kita dampingi,” paparnya.

Menurut Ketua Center for Stratregic Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia itu, butuh pendekatan dan usaha khusus untuk mendekati petani agar mau menempuh langkah-langkah untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian.

“Ini memang tidak mudah karena meyakinkan petani juga sesuatu yang butuh effort besar. Karena apa? Karena banyak pengalaman yang mereka alami, juga tidak begitu mengun-tungkan mereka,” ungkapnya

Lebih lanjut, Sekretaris Lembaga Wakaf (LW) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu pun menjelaskan cara-cara membangun rasa saling percaya (trust) dengan petani.

“Nah, dengan cara seperti ini, pendekatan yang baik dan bagaimana meyakinkan mereka, dan kami juga sering kali menjadi avalist (penjamin) untuk menjamin mereka, ini bisa membangun trust mereka (petani). Kami (INTANI) bekerja sama juga dengan beberapa perusahaan rice milling unit (rmu) untuk memproduksi,” ucapnya.

Kami (INTANI), ujarnya, juga coba membuka sampai ke hilir, ada toko untuk membuka dan menyerap pasar, menyerap produksi petani, proses rice milling unit (rmu) kami bekerja sama, kemudian kami jual lagi dan sampai ke distributor.

“Nah, kondisi inilah yang sebenarnya bisa memperpendek jalur-jalur distribusi yang saat ini rantai pasoknya sangat panjang. Nah, fasilitas permodalan sudah sangat banyak, ada KUR (Kredit Usaha Rakyat), dan dari Fintech (Financial Technology) juga, ada juga sumber-sumber pendanaan lain, ada juga yang kemitraan” imbuh Guntur Subagja Mahardika, M.Si.

Berikut ini ialah video pada Akun Youtube CNBC Indonesia dengan judul: “Akses Permodalan Sulit, Petani Indonesia Susah Naik Kelas,” di laman https://youtu.be/XLAmU4mWN8s, dengan durasi 6 menit 59 detik.

Sumber: Akun Youtube CNBC Indonesia, “Akses Permodalan Sulit Petani Indonesia Susah Naik Kelas,” https://youtu.be/XLAmU4mWN8s.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si.

Peneliti CSPS SKSG UI

LEAVE A REPLY