Webinar Kemendes PDTT: “Kerja Sama Desa Dalam Konteks Global”

0
528
Sumber: Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia (RI) bekerja sama dengan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) telah menyelenggarakan Seminar Web (Webinar) bertajuk: “Kerja Sama Desa Dalam Konteks Global” pada Selasa (15/8).

Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (15/8), Pukul 10.00 – 12.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), dan disiarkan secara langsung (live streaming) pada akun Youtube “Universitas Moestopo Jakarta Pusat, Kampus 1” di laman https://youtu.be/Pq-jKHZuhfE, dengan durasi 2 jam 30 menit 26 detik.

Webinar ini juga didukung oleh Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) dan menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Wakil Menteri Desa (Wamendes) PDTT, Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, M.M., M.Si., selaku pembicara utama (keynote speaker) dalam acara ini. Beliau hadir secara daring, melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting.

Sedangkan kata sambutan (opening speech) disampaikan secara daring oleh Wakil rektor I Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Prof. Dr. Budiharjo, M.Si. Turut hadir dan menjadi narasumber Pemerhati Kajian Kerja Sama Desa Global Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Dr. Agus Haryanto, M.Si.

Narasumber lainnya ialah Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI), Guntur Subagja Mahardika, S.Sos., M.Si., yang juga Ketua Center for Strategic Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI).

Hadir pula Ketua Umum AIHII, Dr. Asep Kamaluddin Nashir, S.Ag., M.Si., selaku narasumber dalam webinar ini. Adapun moderator dalam seminar web ini ialah Wakil Rektor III Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Dr. Ryantori, M.Si., yang juga Direktur Eksekutif Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES).

Lebih lanjut, Ketua Umum DPP INTANI, Guntur Subagja Mahardika, menjelaskan tentang jejak dan langkah strategis INTANI ditinjau dari filosofi, visi dan misi organisasi, antara lain filosofi: “Tanam Apa yang Kita Makan, Makan Apa yang Kita Tanam.

“INTANI memiliki visi menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan berbasis pertanian, peternakan dan perikanan. INTANI juga memiliki misi untuk membangun kemandirian Indonesia dan kesejahteraan rakyat melalui sektor pertanian, peternakan dan perikanan,” papar Guntur Subagja pada Selasa (15/8).

INTANI, lanjutnya, juga bercita-cita untuk Connecting People, yakni menjadi penghubung antara petani dan nelayan dengan berbagai pemangku kepentingan di dalam ekosistem pertanian dan perairan. Secara umum, ekosistem itu meliputi input, budi daya, pasca panen, gudang, nilai tambah, logistik dan pasar.

“Selain itu, INTANI juga memiliki perhatian khusus terhadap pemberdayaan petani dan nelayan dengan lima metode, yakni peningkatan kapasitas (capacity building) petani dan nelayan, inovasi teknologi pertanian dan kelautan, serta pengembangan produk (product development), kewirausahaan sosial (social enterprise) dan kolaborasi,” jelasnya.

Adapun spirit INTANI, ungkapnya, ialah Empower To Power, yakni memberdayakan petani dan nelayan untuk menjadi berdaya dan mampu mengelola usahanya di bidang pertanian dan kelautan.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si.

Peneliti CSPS SKSG UI

LEAVE A REPLY