NEWSCOM.ID, JAKARTA – Setiap tanggal 1 Februari, para Muslimah di berbagai belahan dunia turut memperingati gerakan World Hijab Day atau Hari Hijab Dunia. Gerakan ini bertujuan untuk merayakan kebebasan perempuan untuk mengenakan jilbab di depan publik atau di tempat umum.
Seperti dikutip dari laman http://www.farah.id/, gerakan World Hijab Day ternyata berasal dari inisiatif seorang Muslimah berhijab asal Amerika Serikat (AS), Nazma Khan. Ia mengimbau kepada seluruh penduduk dunia untuk menghormati para perempuan yang memakai jilbab di tempat publik.
“Bagi Muslimah, kenakanlah jilbab satu hari ini saja apabila belum mengenakan jilbab setiap harinya. Sedangkan bagi yang non-Muslim, hari itu bisa menjadi saat untuk mengetahui apa itu jilbab,”papar Nazma Khan.
1 Februari 2020 ini menjadi momentum tahun kedua terlaksananya World Hijab Day. Sedangkan tahun lalu, 1 Februari 2019, gerakan serupa juga pernah digelar. “Dalam delapan hari saja, ada 67 negara langsung mau setuju berkontribusi dalam gerakan ini,” ujar Nazma Khan.
Menurutnya, tidak ada acara resmi di sebuah tempat tertentu bagi gerakan World Hijab Day ini. Nazma Khan mengaku hanya membuat petisi dan mengimbau para perempuan di seluruh dunia untuk mengenal apa itu jilbab. ”Petisi tersebut saya terjemahkan dalam 23 bahasa, termasuk Indonesia,” katanya.
Di berbagai belahan dunia, ungkapnya, perempuan yang memakai hijab sering mengalami diskriminasi dari orang lain.
”Saya sendiri ketika masih sekolah sering diejek, dihina. (Ada yang) mengatakan bahwa saya ini ninja atau batman,” ucapnya.
Namun keteguhan pada ajaran agama menguatkannya untuk terus mengenakan jilbab. Walaupun berat, ternyata ia berhasil menghadapi semua perlakuan diskriminasi seperti itu.
Kemudian, Nazma Khan berpikir bahwa pasti banyak perempuan berjilbab lain yang mengalami bentuk diskriminasi seperti dirinya. Inilah yang membuat ia menggagas gerakan World Hijab Day.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani
