Guntur Subagja: “Wisata Halal Menitikberatkan Kebersihan Tempat dan Makanan Sehat”

1
1039
Sumber: https://hariannusa.com/

NEWSCOM.ID, MATARAM – Konsep wisata halal tidak hanya berbicara tentang Islam, tetapi lebih kepada pelayanan (service) dan tempat wisata yang bersih dan sehat, termasuk proses membuat makanan yang higienis.

Asisten Staf Khusus (Stafsus) Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Bidang Ekonomi dan Keuangan, Guntur Subagja Mahardika, S.Sos., M.Si., mengonfirmasi hal itu pada Jumat (20/11) sore di Resto Taliwang Moerad, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Seperti dikutip dari laman https://hariannusa.com/, Guntur Subagja Mahardika menjadi narasumber dalam acara Ngobrol Bareng Staf Wapres & Jubir (Juru Bicara) Sandiaga Uno dengan tema: Wisata Halal dan Momentum Kebangkitan Pariwisata Indonesia pada Jumat (20/11) sore.

“Wisata halal merupakan solusi dari pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19). Halal itu berbicara tentang kebersihan, kesehatan, tentang makanan yang sehat dan tempat yang bersih,” tutur Guntur Subagja

Inovasi wisata halal yang diterapkan di NTB, lanjutnya, berfungsi lebih dari sekedar pemantik untuk mempercepat pemulihan pariwisata. Konsep ini tidak hanya berbicara tentang Islam, tetapi lebih kepada layanan dan tempat yang mengedepankan kebersihan.

Menurut Ketua Center for Strategic Policy Studies (CSPS) ini, wisatawan yang datang ke suatu daerah akan ditwarkan pilihan, apakah ingin menikmati konsep wisata konvensional atau konsep wisata halal. Jadi semuanya berdsarkan permintaan wisatawan.

“Halal tourism bukan dikotomi antara Muslim dan Non-Muslim, tetapi tentang pilihan konsep pelayanan dan gaya hidup wisatawan yang sedang berkembang. Apalagi Indonesia merupakan negara muslim terbesar, ini adalah opportunities (kesempatan),” paparnya.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP)  Insan Tani dan Nelayan Indoensia (INTANI) itu pun menjelaskan data-data tentang negara-negara eksportir produk halal terbesar di dunia pada tahun 2019. Data itu dilansir dari laporan Global Islami Economic Report (GIER) Tahun 2019.

“Berdasarkan laporan GIER tahun 2019, negara-negara eksportir produk halal terbesar di dunia justru bukan negara berpenduduk mayoritas Muslim. Brazil merupakan eksportir produk halal nomor 1 di dunia dengan nilai US$ 5,5 miliar dolar,” ungkapnya.

Sedangkan posisi nomor dua, ucapnya, ditempati oleh Australia dengan nilai ekspor US$ 2,4 miliar. Lalu bagaimana dengan Indonesia?

“Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, kita hanya menjadi konsumen produk halal terbesar kedua di dunia setelah Kerajaan Arab Saudi,” jelas Guntur Subagja.

Bahkan proporsi impor produk halal Indonesia, lanjutnya, mencapai 10% dari impor produk-produk halal global dengan nilai US$ 214 miliar.

“Inilah saatnya Indonesia mengambil peluang dari konsep wisata halal. Wisata halal merupakan solusi pariwisata di masa pandemi Covid-19” tutup Guntur.

Narasumber lainnya dalam acara ini ialah Jubir Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A., Bidang Pariwisata, Taufan Rahmadi. Sedangkan moderator sekaligus pembawa acara ini ialah Dadang Hidayat dari KICKNEWS Today.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh KICK ONSITE dan berlangsung sejak Pukul 16.00 – 17.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), serta disiarkan secara langsung (live streaming) pada laman https://youtu.be/eTV0I-2mP7E / Indonesia Review di Youtube.

Editor: Muhammad Ibrahim Hamdani

1 COMMENT

LEAVE A REPLY