
NEWSCOM.ID, JAKARTA – Sebagai pusat dakwah, pesantren harus dapat menjangkau masyarakat di sekitarnya, bahkan menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi dari tempat dimana pesantren itu berdiri.
Seperti dilansir dari laman https://www.wapresri.go.id/, Wakil Presiden (Wapres) Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Ma’ruf Amin menyatakan hal itu pada Kamis (27/5), saat memberikan kata sambutan secara virtual dalam Peresmian Gedung Auditorium KH. Ma’ruf Amin di Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Terpadu Darussyifa Al-Fithroh.
Saat itu, Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin memberikan sambutan secara virtual, dari kediaman Resmi Wapres di Jalan Diponegoro No. 2, Kota Administrasi Jakarta Pusat, Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.
“Dan saya harap, dakwah kita sekarang ini juga bisa lebih luas dengan adanya media komunikasi, melalui media sosial, bahkan juga melalui teknologi yang baru itu. Ini kita harapkan peran pusat dakwah pesantren juga tetap kita hidupkan,” tutur Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin pada Kamis (27/5).
Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu pun mengingatkan bahwa dalam berdakwah, hendaknya para pimpinan, pengurus dan pengajar terus menanamkan agama Islam yang moderat (wasathy). “Harapannya, kita dapat mewujudkan Islam yang penuh rahmat di Indonesia,” imbuhnya.
“Peran para kiai dan pengajar di pondok pesantren sangat penting dalam rangka menanamkan ajaran Islam yang washaty dan membimbing para santrinya menjadi generasi yang saleh, cerdas, terampil, dan mandiri,” ungkap Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin.
Menurut Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini, pondok pesantren adalah garda terdepan, sebagai upaya untuk mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin atau Islam Wasathiyah di negara yang kita cintai ini.
Selain itu, lanjutnya, pesantren juga berfungsi sebagai pusat pemberdayaan masyarakat. Terkait hal ini, pesantren harus melakukan berbagai perbaikan terhadap masyarakat dalam segala aspek kehidupan, termasuk ekonomi. “Pesantren harus memberikan manfaat bagi lingkungan masyarakat di sekitarnya,” ungkap Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin.
“Perbaikan masyarakat dapat dilakukan pesantren dengan tetap mempertahankan tradisi yang sudah baik, bertranformasi menjadi lebih baik, atau melakukan pembaruan yang baik secara berkelanjutan,” paparnya.
Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin pun menggarisbawahi meningkatnya peran pesantren sebagai pusat dakwah dan pusat pemberdayaan masyarakat secara bertahap dan berkelanjutan atau continues improvement.
“Jadi menjaga tradisi, melakukan transformasi, dan melakukan inovasi secara berkelanjutan, secara sustainable, atau bahasa kerennya sekarang disebut continuous improvement. Itu al ishlah ila ma huwal ashlah, di dalam rangka pemberdayaan-pemberdayaan masyarakat,” ujar Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin.
Dalam kesempatan ini, Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin pun tidak lupa untuk menyampaikan apresiasi yang tinggi dan mengucapkan terima kasih atas kehormatan yang diberikan. Khususnya untuk pemberian nama Gedung Auditorium K.H. Ma’ruf Amin yang diresmikan pada Kamis (27/5).
“Ini merupakan penghormatan yang luar biasa bagi saya dan juga terima kasih atas dukungan yang selama ini diberikan kepada saya dan juga kepada Presiden Jokowi,” ucap Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin.
Ponpes Salafiyah Terpadu ini bernaung di bawah Perguruan Islam – Yayasan Sosial dan Pendidikan Islam Darussyifa Al-Fithroh (YASPIDA). Ponpes ini berlokasi di Parungseah Nomor 43, Kilometer (KM) 4, Jalan Kramat – Cipetir, Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Editor: Muhammad Ibrahim Hamdani