NEWSCOM.ID, JAKARTA – Episode ke-36 dalam program Khazanah Timur Tengah di Tawaf TV ini mengangkat tema: “Pandemi Coronavirus Desease 2019 (COVID-19) dan Perdagangan Strategis Indonesia – Timur Tengah”.
Acara ini diselenggarakan atas kerja sama dengan Pimpinan Pusat (PP) Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) Dewan Masjid Indonesia (DMI) dengan proses taping atau shooting pada Kamis (5/5) siang di Studio Tawaf TV, Gedung Centennial Tower lantai 22, Jalan Gatot Soebroto Nomor 27, Kavling 24 – 25, RT 2, RW 2.
Tepatnya di Kelurahan Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.
Episode ke-36 ini tayang pada Senin (24/5) hingga Ahad (30/5) setiap hari, pada Pukul 07.00 – 07.30 Waktu Indonesia Barat (WIB), Pukul 10.30 – 11.00 WIB, Pukul 17.00 – 17.30 WIb, Pukul 22.30 – 23.00 WIB, dan Pukul 02.30 – 03.00 WIB.
Kegiatan ini menghadirkan seorang narasumber, yakni Presiden Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Rumah Produktif Indonesia (RPI), Dr. (Candidate) Yanuardi Syukur, S.Sos., M.Si., yang juga Sekretaris Center for Strategic Policy Studies (CSPS) – Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI).
Beliau juga seorang peneliti dan penulis buku yang sangat produktif, yakni 40 karya tulis dalam bentuk buku populer ilmiah, serta menjadi salah satu penulis dari 12 buku antologi.
Acara ini dipandu oleh Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si., selaku pembawa acara (host) dan moderator. Saat ini, ia mengemban amanat sebagai Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kemitraan Internasional Pimpinan Pusat (PP) Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Ia juga mengemban amanat selaku Wakil Sekretaris Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PD-PAB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, serta menjadi Peneliti dan Bendahara di Center for Strategic Policy Studies (CSPS) – Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI).
Secara umum, episode ke-36 ini membahas tentang perdagangan strategis Indonesia – Timur Tengah dalam bentuk ekspor produk-produk nonmigas Indonesia ke sejumlah negara Timur Tengah seperti Republik Arab Mesir, Uni Emirat Arab, dan Kerajaan Arab Saudi. Misalnya ekspor kopi Indonesia yang menjadi primadona di Mesir.
Jumlah ekspor komoditas Kopi Indonesia ke Mesir pun meningkat signifikan di masa pandemi COVID-19. Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional–Kementerian Perdagangan RI, Dr. Ir. Kasan Muhri, M.M., terdapat 18 kontainer Kopi Indonesia yang sudah dikapalkan ke Mesir pada Maret 2020.
“Dari jumlah itu, terdapat 12 Kontainer Kopi Indonesia yang telah diekspor ke Mesir. Kontrak dagang Ekspor Kopi Indonesia ini dilakukan oleh Perusahaan Mesir, Egyptian Coffee Importer Group, dengan PT. Asal Jaya dari Malang, Jawa Timur (Jatim), dengan Kontrak Dagang Senilai US$ 50 juta,” tutur Dr. Kasah Muhri, M.M.
Bahkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2020, Indonesia menjadi Negara Pengekspor Nomor Satu Biji Kopi ke Mesir dengan nilai ekspor sebesar US$ 12,62 juta. Nilai ini bertambah 21,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019, yakni sebesar US$ 10,36 juta.
Informasi ini dilansir dari laman https://money.kompas.com/ pada Kamis (30/4/20)).
Selain itu, komoditas pangan asal Indonesia seperti buah semangka pun telah diekspor ke negara tujuan Uni Emirat Arab (UEA) pada masa pandemi COVID-19. Tercatat sebanyak 14,5 ton buah semangka asal Indonesia senilai US$ 11.460 telah diekspor ke UEA pada Jumat, 23 April 2021.
Ekspor Nonmigas ini dilepas secara resmi oleh Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Muhammad Luthfi. Proses ekspor ini dilakukan oleh TaniHub Group selaku perusahaan rintisan di bidang teknologi pertanian (start-up agritech).
Produk semangka ini berasal dari petani binaan TaniHub Group di Lampung untuk memenuhi permintaan pasar di UEA. Menurut Mendag RI, Muhammad Luthfi, TaniHub Group telah menjembatani dua hal, yakni melakukan investasi di bidang infrastruktur melalui platform digital dan melakukan transfer teknologi.
Informasi ini dilansir dari laman http://www.kompas.com pada Jumat (23/4).
Menanggapi hal ini, Dr. (Candidate) Yanuardi Syukur, S.Sos., M.Si., menyatakan bahwa fenomena ekspor produk-produk kopi asal Indonesia ke Mesir membuktikan munculnya sejumlah peluang dan kesempatan ekonomi baru di masa pandemi COVID-19.
“Meskipun pandemi COVID-19 telah mengguncang tatanan ekonomi masyarakat global selama lebih dari satu setengah tahun terakhir ini, namun di sisi lain tetap memunculkan sejumlah peluang dan kesempatan ekonomi baru, seperti produk kopi ini,” tuturnya.
Menurutnya, produk-produk kopi Indonesia memiliki cita rasa khas nusantara yang sangat diminati masyarakat Timur Tengah, khususnya Mesir. Terlebih di masa pandemi COVID-19 saat setiap orang harus membatasi ruang gerak dan aktivitas mereka di luar rumah.
“Kopi juga menjadi pintu masuk dalam hubungan diplomatik antar negara, khususnya dalam jamuan minum kopi bersama antar para diplomat, termasuk mempromosikan produk kopi Indonesia,” jelas Dr. (Candidate) Yanuardi Syukur.
Bahkan kopi dapat menghilangkan kantuk, lanjutnya, bagi seseorang yang hendak melaksanakan ibadah di malam hari seperti salat Tahajud, berzikir kepada Allah, dan menyiapkan makan sahur saat bulan Ramadan.
Penulis lebih dari 40 buku itu pun memandang pentingnya peran teknologi digital dan teknologi informasi dalam perdagangan strategis antara Indonesia dan negara-negara di Timur Tengah, khususnya di masa pandemi COVID-19.
“Teknologi informasi dan teknologi digital, termasuk aplikasi berbasis smartphone (telepon cerdas), menjadi solusi efektif untuk mendorong upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19. Teknologi ini menjadi wahana untuk menjalin kerja sama perdagangan strategis antar negara (ekspor dan impor) di masa pandemi COVID-19,” ungkapnya.
Kondisi ini, ujar Dr. (Candidate) Yanuardi Syukur, terbukti dari pemanfaatan aplikasi digital berbasis smartphone oleh TaniHub Group, sebuah start-up agritech, dalam konteks ekspor buah semangka asal Indonesia ke UEA. “Apalagi jumlah ekspornya cukup besar, yakni 14,5 ton,” ucapnya.
Acara ini juga didukung sejumlah pihak seperti Pondok Pesantren (Ponpes) Cendekia Amanah, khususnya Pengasuh Ponpes Cendekia Amanah, KH. Muhammad Cholil Nafis, Lc., M.A., Ph.D., serta Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) yang telah memberikan apresiasi berupa buku-buku ilmiah kepada narasumber.
Selaku moderator, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pihak yang telah mendukung terlaksananya acara ini, khususnya kepada Ketua Umum PP PRIMA DMI, Ahmad Arafat Aminullah, S.T., Pemimpin Redaksi (Pemred) Tawaf TV, H. Buyung Wijayakusuma, dan para pengurus PP DMI.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si.
Alumnus Program Studi (Prodi) Pascasarjana Kajian Timur Tengah dan Islam (KTTI) – Sekolah Kajian Stratejik dan Galobal (SKSG) Universitas Indonesia (UI).
Host Program Khazanah Timur Tengah di Tawaf TV.
Wakil Sekretaris Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa MUI Pusat
Bendahara / Peneliti Center for Strategic Policy Studies (CSPS) – SKSG UI
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kemitraan Internasional PP PRIMA DMI.
Direktur Jaringan Strategis dan Kerja Sama Inisiatif Moderasi Indonesia (InMind) Institut.
Redaktur NEWSCOM.ID.