NEWSCOM.ID – Produk busana dan aksesori Indonesia berhasil mencatat potensi transaksi sebesar Rp2,8 miliar. Merek lokal ini berhasil tampil di Las Vegas MAGIC Show (MAGIC) 2022, Amerika Serikat (AS) pada 14—16 Februari 2022. Keikutsertaan merek-merek lokal Indonesia di ajang MAGIC Show 2022 ini merupakan hasil kolaborasi Indonesian Trade Promotion Center(ITPC) Chicago dan Atase Perdagangan (Atdag) Washington D.C.
MAGIC Show digelar dua kali dalam setahun di Las Vegas dan New York dengan mengikuti pergantian musim mode. Pameran MAGIC Show 2022 dihadiri ribuan pengunjung dan ratusan eksponen yang memamerkan berbagai jenis produk busana, aksesori, maupun alas kaki.
“AS merupakan pasar yang besar bagi produk fesyen Indonesia. Pada 2021, tercatat ekspor pakaian jadi Indonesia ke AS mencapai Rp60 triliun. Untuk itu, keikutsertaan Indonesia di ajang MAGIC Show 2022 merupakan peluang memperkenalkan produk-produk Indonesia dan meningkatkan kepercayaan para buyer bahwa merek lokal Indonesia merupakan sumber alternatif yang dapat diandalkan,”ungkap Kepala ITPC Los Angeles, Bayu Nugroho.
Bayu menjelaskan, seperti tahun sebelumnya, Paviliun Indonesia kembali hadir di aula utama sebagai bentuk konsistensi upaya perwakilan perdagangan yang dimulai pada 2021 untuk mempromosikan merek Indonesia. Pada pameran ini, Indonesia membawa empat perwakilan dari pemilik merek (co-exhibitor) yang memperkenalkan produk busana yaitu House of Explore Indonesia(HEXI) Los Angeles; Wearstatuquo(WSQ); Zoe Label; dan KEKEAN Wastra Gallery; serta 2 perwakilan dari merek aksesori yaitu EVERINA dan Karoeng.
HEXI merupakan sebuah perusahaan yang telah diinkubasi ITPC Los Angeles sejak tahun 2017. HEXI membawahi beberapa merek usaha kecil dan menengah (UKM) yang berpotensi melakukan penetrasi pasar ke AS. “Sejumlah merek yang dibawa HEXI antara lain Njonja Poenja, Tioria, Weirdoo, KAIND, Sav Lavin, Purana, dan Yu. HEXI Los Angeles juga menghadirkan produk UKM yang sesuai dengan selera konsumen di AS dengan menonjolkan desain-desain unik,”tutur Bayu.
WSQ merupakan perusahaan mode dari Jakarta yang menawarkan busana siap pakai (ready-to-wear) sejak 2012. WSQ menjadi salah satu anggota dari Hypefast yaitu ekosistem e-commerce untuk merek-merek dari Asia Tenggara. Sebagian pendapatan WSQ disumbangkan kepada yayasan-yayasan perlindungan dan pemberdayaan kaum perempuan.
Zoe Label adalah salah satu merek di bawah naungan perusahaan busana ternama PT Pan Brothers dengan fokus pada gaya busana yang minimalis dan kontemporer. KEKEAN Wastra Gallery merupakan perusahaan mode dalam industri eceran tekstil. Pada akhir 2020, KEKEAN terpilih menjadi pemasok produk tenun untuk merek Christian Dior dan telah menjadi pemasok untuk merek busana di Jepang.“Setelah menembus pasar Asia Timur dan Eropa, KEKEAN menjajaki pasar AS melalui pameran ini,”imbuh Bayu.
EVERINA kembali hadir di MAGIC Show 2022 setelah sukses mengikuti pameran ini tahun lalu. EVERINA membawa aksesori yang terbuat dari bahan dasar ramah lingkungan. Pemilik EVERINA adalah diaspora yang berpusat di Los Angeles. EVERINA bekerja sama dengan pengrajin dari Indonesia dari Bali, Yogyakarta, dan Tangerang untuk membawa produk-produk yang didesain sesuai selera konsumen di AS. Pada pameran ini, EVERINA mendapat sorotan khusus oleh pihak penyelenggara pameran MAGIC di majalah pasca pameran.
Karoeng merupakan merek naungan perusahaan Rumah Karung Goni. Berawal dari toko kecil di Bandung pada 2013, Rumah Karung Goni menawarkan aksesoritas yang terbuat dari bahan karung goni yang ramah lingkungan.
Atase Perdagangan Washington DC Wijayanto mengungkapkan, untuk melanjutkan upaya promosi industri mode Indonesia, kali ini Indonesia memfokuskan promosi pada merek-merek baru dan inovatif ke pasaran AS melalui MAGICShow2022.“Partisipasi Indonesia tahun ini diharapkan akan semakin memperkenalkan merek Indonesia di pasar AS,” ujarnya.
Kepala ITPC Chicago Iska Huberta Sinurat menambahkan,partisipasi Indonesia di pameran MAGIC Show 2022 berpotensi mengembangkan reputasi Indonesia sebagai negara yang memiliki merek-merek fesyen kompeten. “Dengan berkibarnya merek fesyen Indonesia di AS, kesadaran terhadap produk dan merek-merek lokal Indonesia diharapkan dapat semakin meningkat di mata dunia,”pungkas Iska.
Pada 2021, total nilai impor AS untuk produk pakaian (apparel) dari seluruh dunia meningkat sebesar 20,76 persen dengan nilai USD 82,86 miliar. Sedangkan, total nilai impor AS produk pakaian dari Indonesia meningkat sebesar 17,70 persen sebesar USD 4,16 miliar. Meningkatnya nilai impor produk pakaian ini menunjukan adanya pemulihan perekonomian AS setelah perlambatan di tahun sebelumnya. Sementara itu, pada 2021, nilai impor produk aksesori AS dari Indonesia meningkat 42,07 persen dengan total sebesar USD 476 juta.
Total perdagangan Indonesia – AS tahun 2021 sebesar USD 37,02 miliar atau meningkat 36,10 persen dibanding tahun 2020. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke AS mencapai USD 25,77 miliar. Sedangkan impor Indonesia dari AS sebesar USD 11,24 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia surplus USD 14,52 miliar dari AS.* (na-sumber: kemendag.go.id)