NEWSCOM.ID – Pandemi covid-19 mengakibatkan banyak orang kehilangan mata pencahariannya, tak terkecuali Rudolf Situmorang yang terpaksa berhenti dari pekerjaannya di kapal pesiar dan beralih menjadi petani pada 2020.
Rudolf (35) yang berdomisili di Samosir tepatnya di desa Pardomuan, kecamatan Simanindo belajar secara otodidak dalam bertani, karena background pendidikannya yang merupakan lulusan dari Politeknik Pariwisata Medan tahun 2011.
“Setelah berhenti kerja dari kapal pesia, disarankan untuk bertani jahe merah oleh orang tua yang kebetulan punya lahan sendiri dan memang ibu itu suka minuman jahe merah atau bandrek. Jadi target awal memang untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan sisanya baru dijual ke pasar,” terang Rudolf mengawali paparanya sebagai narasumber inpiratif webinar inspirasi bisnis Intani seri ke 92, Rabu (26/10).
Mulai September 2020, Rudolf mempelajari cara menanam jahe merah dari awal sampai akhir. “Baru di Desember 2020 itu kita tanam perdana di lahan seluas 1 hektar dan syukur panen pertama hasilnya cukup memuaskan,” ujarnya.
Selama pandemi covid-19, Rudolf mengatakan harga jahe merah sangat tinggi bahkan pengalaman temannya di Kalimantan bisa menyentuh harga 130.000 rupiah per kg. Namun sekarang harganya sudah berangsur normal karena supplay & demand berimbang serta pengadaan vaksin covid-19 yang sudah merata.
“Dari situ saya mulai berpikir bagaimana untuk meningkatkan kembali nilai ekonomi jahe merah ini. Akhirnya saya bersama tim mulai membuat produk olahan pada November 2021, produk pertama kita yaitu jahe merah bubuk gula aren”.
Dengan menggunakan tabungan yang tersisa, pemilik dari perkebunan Trinovasi Pardomuan ini membangun satu tempat untuk produksi dan perlengkapan untuk pengolahannya. Pemasarannya sendiri dilakukan secara offline (door to door, pasar lokal, reseller) dan online di beberapa platform e-commerce.
Untuk harga jahe merah per kg 12.000 rupiah sedangkan untuk olahan jahe bubuk mencapai 85.000 rupiah per kg. Saat ini sudah ada beberapa produk olahan lainnya seperti pardeso jahe cookies dan pardeso kue ketawa.
Rudolf merasa sangat bersyukur karena dari inovasinya membuat produk nilai tambah dari jahe merah, ia bisa bekerja sama dengan Rumah BUMN Samosir by Inalum pada Maret 2022.
“Awalnya karena ketidak sengajaan, waktu itu salah satu tim dari Rumah BUMN Samosir melihat orang minum jahe merah gula aren produk kita di salah satu warung kopi di desa Tomok. Dia ikut cobain dan alhasil tertarik, lalu hubungi tim kami untuk kerja sama,” terangnya.
Dari kerja sama ini, Rudolf memperoleh benefit untuk memperluas pemasaran produknya dan bantuan peralatan untuk meningkatkan produksi.
Ila Failani selaku host mengulik lebih jauh apakah ada keinginan dari Rudolf untuk ekspor, karena menurutnya produk inovasi Rudolf ini memiliki potensi nilai jual yang tinggi di pasar global.
“Keinginan untuk ekspor pasti ada, namun memang masih banyak tugas yang harus diselesaikan mulai dari persyaratan dan kesiapan produk yang sesuai standar ekspor,” terang Rudolf.
Guntur Subagja, ketua umum Intani dan asisten staf khusus Wapres RI merespon positif keinginan Rudolf tersebut. Ia menyampaikan program yang diinisiasasi Wapres yaitu Global Halal Hub, dimana dalam ekosistemnya sudah tergabung 20 platform digital untuk memasarkan produk secara B2C dan B2B.
“Silahkan hubungi kami, nanti akan dibantu untuk memenuhi persyaratan dan proses kurasi produknya. Yang terpenting dari produksi Rudolf ini memenuhi 3K yaitu kualitas, kuantitas dan kontinuitas,” terang Guntur.
Di akhir kegiatan, Rudolf mengatakan sangat terbantu dengan adanya kegiatan webinar inspirasi bisnis Intani ini yang bisa menjadi jembatan membangun jejaring lebih luas.
Rudolf juga berbagi semangat kepada para petani dan wirausaha muda dengan tiga filosofi dari Trinovasi Pardomuan yaitu self consistent, self development, & self contribution. “Aplikasikan work frame 5B (berdoa, belajar, berusaha, bergerak, & bersyukur) dan SKAL (skill, knowledge, attitude, & luck) serta 4K (komitmen, kompeten, kosisten, & konsekuen),” tutupnya.
Kegiatan webinar inspirasi bisnis Intani yang diselenggarakan Insan Tani dan Nelayan Indonesia-INTANI dengan tema ‘Untung Melimpah dari Jahe Merah’ ditayangkan via daring dan streaming di TANITV yang diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.*