NEWSCOM.ID, JAKARTA – Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI), Athor Subroto, S.E., M.M., M.Sc., Ph.D., mengajak segenap sivitas akademika SKSG UI, khususnya para dosen, mahasiswa dan tenaga pendidik untuk bahu-membahu dan berkolaborasi mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia.
“Kita, sekali lagi, berusaha keras mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka, cita-cita proklamasi kita, jadi tidak ada kata lain, kecuali kita harus ikut, dalam bahasa gaulnya, ikut nimbrung secara aktif, bukan hanya, apa namanya, terus menghalangi, atau pun apa, tapi kita terus coba ikut mendorong secara aktif, paling tidak berdasarkan ide, gagasan yang kita sampaikan melalui forum seperti ini,” tuturnya pada Selasa (17/9/24) pagi.
- Strategic Policy Forum (SPF) – CSPS – CSGS SKSG UI
Tepatnya, saat Direktur SKSG UI itu menyampaikan kata sambutan dalam acara Strategic Policy Forum (SPF) dengan tema: “Membedah Program Strategis Pemerintah Baru dan Solusi Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045“.
Kegiatan ini juga disiarkan secara langsung, live streaming, melalui media audio visual, yakni akun Youtube SKSG UI di laman https://youtu.be/ogjTgSfMUgo, dengan judul: “Membedah Program Strategis Pemerintah Baru dan Solusi Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045”. Siaran ini telah disaksikan oleh 1.505 pemirsa seja berita ini ditayangkan.
Acara ini diselenggarakan oleh Center for Strategic Policy Studies (CSPS), sebagai Pusat Riset di bawah Unit Kerja Khusus (UKK) Center for Strategic and Global Studies (CSGS) – SKSG UI. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Institute for Advancement of Science Technology and Humanity (IASTH) lantai 5, Kampus UI, Salemba, Jakarta.
- Visi Indonesia Emas 2045
Lebih lanjut, pakar ekonomi UI, Athor Subroto, Ph.D., juga mengajak keluarga besar SKSG UI untuk berpartisipasi aktif dan terus mendorong pencapaian Indonesia Emas 2045. “Ini (Indonesia Emas 2045) suatu hal yang sangat serius, menurut saya” tegasnya.
“Saya kira, ini (Indonesia Emas 2045) satu tema yang luar biasa, dan kita harus ikut mendorong untuk terus berpartisipasi aktif dalam upaya pencapaian apa yang kita selalu sebut Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Direktur SKSG UI pun menjelaskan tujuan penyelenggaraan Strategic Policy Forum oleh CSPS – CSGS SKSG UI, yakni untuk terus menumbuhkan perhatian dan cita-cita dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.
“Ini (SPF) adalah satu satu upaya, salah satu kecil upaya dari kami untuk terus membuat awareness kita terhadap masyarakat yang kita tuju, masyarakat yang adil, masyarakat yang sejahtera, sesuai dengan cita-cita proklamasi itu, terus digaungkan,” ungkapnya.
Kita, lanjutnya, tidak akan pernah melupakan itu (cita-cita proklamasi) sehingga kita semua bisa terus berkontribusi aktif. Jadi kita harus terus menjaga endurance (ketahanan) kita, endurance untuk terus mendukung pemerintah sekarang maupun di masa depan untuk sesegera mungkin mewujudkan cita-cita proklamasi kita.
- PDRB dan Transformasi Ekonomi
Selain itu, Direktur SKSG UI juga menjadi narasumber dalam sesi seminar ini, dengan presentasi berjudul: “Pemerataan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto): Transformasi Ekonomi“. Beliau menggarisbawahi secara khusus perihal ketimpangan pendapatan regional di Indonesia, khususnya antara penduduk di Pulau Jawa dengan di luar Pulau Jawa.
“Kita mengetahui bahwa, kalau kita lihat data dari BPS (Badan Pusat Statistik) ini, saya kira, dari tahun 2013, bahkan mungkin dari tahun-tahun sebelumnya juga, itu rata-rata disumbang, hampir 60 persen, itu dari Jawa,” ujarnya.
- 8 Tantangan Bangsa
Pernyataan senada diungkapkan oleh Kepala UKK CSGS SKSG UI, Dr. Shobichatul Aminah, M.Si., sewaktu menyampaikan laporan kegiatan dalam pembukaan SPF pada Selasa (17/9/24) pagi. Menurutnya, SPF bertujuan untuk memberikan ruang diskusi yang komprehensif terkait dengan delapan misi besar, Asta Cita, pemerintahan ke depan.
“Tujuan dari acara ini adalah untuk memberikan ruang diskusi yang komprehensif, terkait dengan delapan misi besar, Asta Cita, yang menjadi dasar arah pembangunan pemerintah baru, untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
- Peran CSGS SKSG UI
Kami (UKK CSGS SKSG UI), lanjutnya, berupaya memberikan kontribusi nyata bagi pemerintah dan masyarakat dan menghadapi tantangan bangsa seperti stunting, kemiskinan, ketahanan pangan, hilirasasi industri, serta krisis energi dan lingkungan.
“Sebagai informasi, UKK CSGS SKSG UI didirikan di Jakarta pada tanggal 6 Februari 2009, yang berada di bawah SKSG, sebagai UKK Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PPM) di UI,” paparnya.
UKK CSGS, ungkapnya, berperan sebagai wadah yang menaungi seluruh kegiatan riset maupun pengabdian masyarakat, dengan tujuan mengelola sumber daya manusia secara optimal dan memfasilitasi kerja sama antar unit untuk menjawab tantangan strategis nasional dan global.
“Seminar ini bertujuan untuk membangun dialog antar sektor yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan Tokoh Masyarakat, guna merumuskan kebijakan yang komprehensif,” ucapnya.
- Unsur-Unsur Pentahelix
Selanjunya, turut hadir dan menyampaikan materi Ketua CSPS – CSGS SKSG UI, Guntur Subagja Mahardika, S.Sos., M.Si., yang juga Sekretaris Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Adapun pembawa acara seminar atau Master of Ceremony (MC) ialah alumni SKSG UI, Salma Salsabila, M.Si.
Sedangkan narasumber utama atau keynote speaker dalam acara ini ialah Guru Besar Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan (Unhan) Republik Indonesia (RI), Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.A., M.Sc., Ph.D., IPU.,
Turut hadir sejumlah narasumber, yakni Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, M.A., Rektor Universitas Pancasila, Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, IPU., dan Direktur Kerja Sama Bilateral – Kementerian Investasi RI / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Dr. Rini Setiani Sutrisno Modouw, S.Pd., M.Si.
Narasumber lainnya dalam seminar ini ialah Kepala Biro Perencanaan – Sekretariat Jenderal (Setjen) Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Dr. Ir. I Ketut Kariyasa, M.Si. Beliau hadir mewakili Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono, B.Eng., M.M., M.B.A., yang berhalangan hadir
Hadir pula Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Prof. Dr. Ir. Dadan Hindayana, yang juga Guru Besar Fakultas Pertanian, IPB University. Beliau menyampaikan rekaman video Gelora4D, sewaktu diwawancara dalam kegiatan ‘Gado-Gado Cheryl Tanzil’ di Cokro TV, http://www.cokro.tv. Meskipun Kepala BGN tidak hadir secara fisik, namun beliau mengizinkan pemutaran video tersebut dalam seminar ini.
Adapun moderator seminar ialah Guru Besar Universitas Pancasila Bidang Manajemen Pemasaran Stratejik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Prof. Dr. Sri Widyastuti, S.E., M.M., M.Si., yang juga alumnus Program Magister Studi Kajian Timur Tengah dan Islam (KTTI), SKSG UI.
Hadir pula Guru Besar Ilmu Susastra – Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI, Prof. Muhammad Luthfi Zuhdi, Lc., M.A., Ph.D., dalam acara ini.
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Dalam paparan materinya, Ketua CSPS – CSGS SKSG UI, Guntur Subagja Mahardika, M.Si., menyatakan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjadi prioritas pemerintahan baru mendatang.
“Program ini (MBG) tidak hanya sekedar membagikan makanan kepada siswa sekolah dan ibu-ibu hamil. Lebih dari itu, program ini bila dikelola dengan baik, dapat melahirkan ekosistem rantai pasok ekonomi berbasis lokal, yang akan memberikan dampak besar pada masyarakat,” jelasnya.
Program Makan Bergizi Gratis, lanjutnya, dijalankan dengan membangun ekosistem dari hulu hingga ke hilir yang terkoneksi semua. “Ini akan berdampak besar, mengentaskan kemiskinan, menyerap lapangan kerja dan menciptakan kemandirian nasional,” ucap Guntur Subagja Mahardika pada Selasa (17/09/24) siang.
- Kemandirian Pangan
Menurutnya, masyarakat sangat berharap agar pemerintahan baru mendatang, yang dipimpin oleh Presiden Terpilih RI, Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Datuk Seri H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo. mampu membangun kemandirian pangan. “Tentu saja dengan mengoptimalkan potensi sumber daya lokal dan keuangan ekonomi lokal,” imbuhnya.
Sehingga desa-desa akan tumbuh dan generasi muda desa, ujarnya, tidak migrasi ke kota, tapi berkarya di desanya masing-masing. “Ini membangun Indonesia dari desa. Bila desa-desa maju, otomatis Indonesia akan menjadi negara maju.” terang Guntur Subagja yang juga Sekretaris Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI) itu pun mengapresiasi program Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, mengenai makan bergizi grartis. “Program ini (MBG) dikoneksikan dengan rantai pasok ekonomi lokal yang berbasis kerakyatan,” imbuhnya.
- Ekonomi Kerakyatan
“Dengan memperkuat ekonomi kerakyatan, maka bonus demografi dapat tersalurkan pada lapangan kerja di desa-desa, yang berbasis pada kearifan lokal seperti pertanian, perikanan, UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), dan ekonomi kreatif,” jelas Guntur Subagja yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Arus Baru Indonesia (ARBI).
Generasi muda, lanjutnya, diharapkan dapat memiliki jiwa kewirausahaan sehingga mampu mengelaborasi potensi-potensi yang ada di desanya masing-masing. “Mereka dapat menjadi pelaku UMKM yang handal, menjadi tuan rumah di desanya masing-masing,” imbuhnya.
Penulis: Peneliti CSPS – CSGS SKSG UI
Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si.