IRI Indonesia Meluncurkan Buku Perlindungan Hutan Tropis Berbasis Agama

0
84
Sumber: IRI Indonesia, Sabtu, 19 Oktober 2024, di Jakarta

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia atau Prakarsa Lintas Agama untuk Hutan Tropis Indonesia telah meluncurkan sejumlah Buku Panduan berbasis enam agama besar yang ada di Indonesia pada Sabtu (19/10/24) di Jakarta.

Tepatya dalam acara “Pelatihan Fasilitator Peningkatan Peran Rumah Ibadah dalam Perlindungan Hutan Tropis”. Kegiatan ini berlangsung secara hibrida, yakni daring dan luring, serta diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari pemuka-pemuka agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.

Mereka juga menjadi pengurus di berbagai organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Majelis Ulaama Indonesia (MUI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), dan Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi).

Peserta lainnya juga menjadi pengurus di Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN).

Buku-buku yang diluncurkan itu, antara lain, berjudul: Buku Panduan Perlindungan Hutan Tropis Berbasis Rumah Ibadah Bagi Umat Islam; Buku Kumpulan Khotbah Perlindungan Hutan Tropis Berbasis Rumah Ibadah Bagi Umat Islam; dan Buku Kumpulan Khotbah Perlindungan Hutan Tropis Berbasis Rumah Ibadah Bagi Umat Khonghucu.

Ada pula buku berjudul: Buku Panduan Perlindungan Hutan Tropis Berbasis Rumah Ibadah Bagi Umat Hindu; Buku Saku Dharmawacana untuk Perlindungan Hutan Tropis; dan Buku Panduan Perlindungan Hutan Tropis Berbasis Rumah Ibadah Bagi Warga Gereja Protestan.

Tidak hanya memberikan pengetahuan teoretis, para peserta juga dibekali dengan enam set buku panduan dan khutbah tentang perlindungan hutan tropis. Buku-buku tersebut disusun khusus oleh IRI Indonesia untuk pemuka dan penganut enam agama besar di Indonesia, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Dalam sambutannya, Fasilitator Nasional IRI Indonesia, Dr. Ir. H. Hayu Susilo Prabowo , M.Hum., menegaskan pentingnya buku-buku panduan ini, sebagai alat bantu bagi para pemuka agama dalam menyampaikan pesan konservasi lingkungan kepada komunitas, jemaah dan umat yang mereka bina.

“Buku panduan dan khotbah ini adalah salah satu hasil nyata dari kerja sama lintas agama dalam upaya menjaga kelestarian hutan tropis. Kami menyusun materi ini dengan hati-hati, untuk memastikan bahwa nilai-nilai agama dapat selaras dengan aksi pelestarian lingkungan,” ujarnya.

Setiap peserta pelatihan, lanjutnya, telah menerima buku yang berisi panduan dan khutbah. Buku-buku itu dapat digunakan di rumah ibadah masing-masing. “Tepanya sebagai bagian dari strategi integrasi nilai-nilai spiritual dan agama dengan program-program konservasi hutan tropis Indonesia,” imbuhnya.

Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLH – SDA) MUI Pusat itu pun menjelaskan bahwa buku-buku ini mengandung materi spesifik yang disesuaikan dengan ajaran agama masing-masing.

“Jadi buku sangat memudahkan para pemuka agama untuk menerapkan pesan lingkungan dalam konteks keagamaan mereka,” ungkapnya.

Dengan adanya buku panduan ini, ujarnya, kami berharap agar rumah ibadah dapat lebih mudah mengedukasi jamaah mereka tentang pentingnya menjaga hutan tropis di Indonesia.

“Tidak hanya itu, buku panduan khotbah ini juga diharapkan dapat menggerakkan masyarakat untuk mengambil aksi nyata dalam perlindungan lingkungan berdasarkan keyakinan agama mereka,” harapnya.

Melalui buku panduan dan khotbah tersebut, IRI Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi lintas agama dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan peran rumah ibadah sebagai pusat perubahan sosial yang lebih hijau.

Kegiatan hibrida ini dimulai dengan doa pembuka oleh Fasilitator Nasional IRI, Muhammad Ali Yusuf, M.Si., yang juga PengurusLembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBPI) Nahdlatul Ulama (NU).

Lalu, acara berlanjut dengan prosesi peluncuran buku dan penyampaian laporan kegiatan oleh Fasilitator Nasional IRI,  Pendeta (Pdt.) Jimmy Marcos Immanuel Sormin, yang juga Sekretaris Eksekutif Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan (KKC) PGI.

Dalam acara ini, penulis, Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si., hadir langsung di lokasi acara, sebagai salah seorang peserta yang mewakili MUI, tepatnya selaku Wakil Sekretaris Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PD PAB) MUI.

“Dua buah buku berjudul Buku Panduan Perlindungan Hutan Tropis Berbasis Rumah Ibadah Bagi Umat Islam, dan Buku Kumpulan Khotbah Perlindungan Hutan Tropis Berbasis Rumah Ibadah Bagi Umat Islam sangat bermanfaat bagi para dai, khatib dan pendakwah untuk menyampaikan pesan kepada umat tentang pentingnya pelestarian hutan tropis,” jelasnya.

Termasuk, lanjutnya, bagi para pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI). Alasannya, masjid menjadi rumah ibadah bagi umat Islam, tempat jemaah menjalankan kewajiban ibadah mahdah dan ghairu mahdah. “Termasuk mendengarkan khotbah Jumat saat sholat Jumat berlangsung,” imbuhnya.

“Apalagi MUI telah meluncurkan program Eco-Masjid bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) pada Jumat (19/02/16), bertempat di Masjid Az-Zikra, (Masjid Muammar Qaddafi), Desa Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kota Bogor. Program ini fokus pada pengelolaan bangunan dan kondisi sekitar masjid secara ramah lingkungan,” jelasnya.

Sumber: Siaran Pers IRI Indonesia, Sabtu, 19 Oktober 2024

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si.

Wakil Sekretaris PD PAB MUI.

LEAVE A REPLY