FK UI: Waspada Penyebaran Virus Corona di Singapura

0
684
Sumber: Kantor Berita Antara

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Masyarakat Indonesia perlu mencermati kasus penyebaran virus corona di Singapura akhir-akhir ini. Hal ini penting mengingat tingginya mobilisasi masyarakat Indonesia ke Singapura.

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, Sp.P.D.-K.G.E.H., M.M.B., FINASIM, FACP, menyatakan hal itu pada Senin (10/2), dalam keterangan tertulis kepada Kantor Berita Antara.

“Perkembangan terakhir ini harus terus dicermati, mengingat tingkat mobilisasi orang Indonesia dengan berbagai kepentingan cukup tinggi ke Singapura,” tutur Prof. Ari Fahrial.

Pernyataan Prof. Ari Fahrial ini menanggapi informasi dari Perdana Menteri (P.M.) Republik Singapura, Lee Hsien Loong, B.A., D.C.S., M.P.A., tentang meningkatnya status kewaspadaan atas penyebaran infeksi virus korona dari kuning menjadi oranye.

Status oranye berada di bawah status merah yang paling berbahaya. Kondisi oranye menunjukkan adanya gangguan sedang, penyakitnya berat, serta menyebar dengan mudah tetapi belum menyebar secara luas di Singapura.

“Memang hasil evaluasi dari 43 kasus di Singapura, 51 persen-nya berasal dari transmisi lokal. Enam orang (lainnya) yang positif (virus corona) dalam kondisi kritis. Enam orang (lagi) boleh pulang dari rumah sakit karena dinyatakan sehat,” papar Prof. Ari Fahrial.

Kondisi ini, lanjutnya, sangat mencemaskan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang biasa melakukan pemeriksaan kesehatan rutin ke Singapura. “Apalagi untuk WNI yang mempunyai penyakit kronis, tentu (mereka) lebih berisiko untuk tertular infeksi virus corona,” imbuhnya.

Prof. Ari Fahrial pun mengutip informasi dari laporan ilmiah terakhir yang dipublikasikan oleh Journal of The American Medical Association (JAMA) pada Jumat (7/2). Laporan itu mengambil data dari 138 pasien yang dirawat di Rumah Sakit Zhingnan dari Universitas Wuhan di Kota Wuhan.

“Dari 138 pasien yang dirawat di Rumah Sakit Zhongnan dari Universitas Wuhan di Wuhan, 46,4 persen pasien memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi, jantung, stroke, kanker, diabetes mellitus, dan gagal ginjal. Bahkan ada (pasien) yang menyandang Human Immunodevciency Virus (HIV),” ungkapnya.

Selain itu, laporan dari JAMA menyebutkan bahwa dari 138 pasien tersebut, sebanyak 57 pasien tertular di rumah sakit, yakni 40 petugas kesehatan dan 17 pasien yang sedang dirawat di rumah sakit. “Mereka tertular oleh infeksi virus corona,” ujarnya.

“Oleh karena itu, masyarakat Indonesia yang akan berkunjung ke Singapura harus berpikir ulang mengenai risiko yang ada,” pungkas Prof. Ari Fahrial Syam.

Sumber: Kantor Berita Antara

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY