Wapres Ma’ruf Amin Terima Gelar Bapak Ekonomi Syariah Indonesia

0
766
Sumber: LKBN Antara

NEWSCOM.ID, PEKANBARU – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Ma’ruf Amin, telah menerima gelar Bapak Ekonomi Syariah Indonesia dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim pada Jumat (6/3), bertempat di Aula Rektorat UIN Sultan Syarif Kasim, Kota Pekanbaru, Riau.

Seperti dilansir dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, anugerah itu diberikan secara langsung oleh Rektor UIN Sultan Syarif Kasim, Prof. Dr. H. Ahmad Mujahidin, S. Ag., M.Ag., kepada Wapres RI, KH. Ma’ruf Amin, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Rektor UIN Sultan Syarif Kasim Nomor: 0793/R/2020.

Dalam prosesi ini, Wapres KH. Ma’ruf Amin mengenakan setelan jas lengkap dengan kopiah hitam. Wapres Ma’ruf pun mengucapkan terima kasih atas pemberian gelar itu, bahkan merendah dan menyebut dirinya hanya sebagian kecil dari terbentuknya sistem ekonomi syariah di Indonesia.

“Sebenarnya, dalam proses perkembangan kemajuan ekonomi syariah, saya hanya merupakan bagian, saya hanya baut, sekrup dari proses pengembangan itu. Karena itu, saya anggap pemberian gelar ini adalah suatu penghormatan yang luar biasa pada saya,” tutur Wapres KH. Ma’ruf Amin pada Jumat (6/3).

Menurutnya, saat ini ekonomi syariah telah diakui sebagai bagian dari sistem ekonomi nasional. Regulasi untuk pengembangan ekonomi syariah pun sudah ada, mulai dari sektor perbankan, asuransi, hingga pasar modal.

“Sistem ekonomi (yang) kita anut dual (dua sistem) ekonomi, yakni sistem syariah dan konvensional, karena kita tak bisa memaksakan, karena sistem demokrasi kita tak bisa memaksakan,” paparnya.

Kita (umat Islam), lanjutnya, harus memberikan bukti keunggulan ekonomi syariah ini tanpa memaksakannya. Sedangkan pemerintah memiliki tanggung jawab dalam melakukan pengembangan dan harmonisasi dua sistem ekonomi tersebut. “Karena itu, pemerintah memperkuat peran Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS),” paparnya.

“Pada Februari lalu, baru saja direvisi yang tadinya KNKS menjadi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, kalau disingkat KNEKS. Ketuanya presiden, ketua hariannya wapres,” jelasnya.

Adapun sekretaris KNEKS, ucapnya, ialah menteri keuangan dan anggotanya menteri-menteri terkait, tidak hanya menteri keuangan tetapi juga menteri-menteri dari sektor jasa dan sektor riil. “Karena pihak yang ingin mengembangkan (ekonomi) syariah tak hanya perbankan,” imbuhnya.

“Ada empat sasaran yang jadi fokus KNEKS, yaitu industri halal, industri keuangan, dana-dana sosial seperti zakat dan wakaf, hingga bisnis syariah,” ujar Wapres KH. Ma’ruf Amin.

Sementara itu Rektor UIN Sultan Syarif Kasim, Prof. Dr. H. Ahmad Mujahidin, S. Ag., M.Ag., menjelaskan bahwa anugerah Bapak Ekonomi SYariah Indonesia kepada Wapres RI, KH. Ma’ruf Amin, murni diberikan karena peran penting KH. Ma’ruf Amin selama ini.

Menurutnya, Wapres KH. Ma’ruf Amin memiliki latar belakang ulama, politisi dan pernah menjabat Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

“Wapres KH. Ma’ruf Amin juga dinilai banyak menyumbangkan pemikiran untuk melahirkan sejumlah regulasi dalam perkembangan ekonomi syariah di Tanah Air,” papar Prof. Ahmad Mujahidin pada Jumat (6/3).

UIN Sultan Syarif Kasim, ungkapnya, memandang bahwa Wapres KH. Ma’ruf Amin memiliki kiprah, peran, dan karya dalam pengembangan ekonomi syariah. “Maka izinkan kami, UIN Sultan Syarif Kasim, Riau, untuk memberikan penghargaan kepada Bapak,” ucapnya.

“Sejatinya, peran ulama adalah kunci keberhasilan ekonomi syariah di Indonesia. Ulama memiliki pengaruh sampai ke lapisan masyarakat paling bawah. Meskipun demikian, masih banyak ulama yang belum fokus untuk mengembangkan ekonomi syariah,” jelasnya.

Namun, lanjutnya, masih banyak ulama yang belum peduli, paling banyak mengurus ibadah, sedangkan ekonomi syariah tidak dikembangkan.

Sumber: LKBN Antara

Editor: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY