Presiden Jokowi: ‘ASEAN Travel Corridor’ Memperkuat Konektivitas Regional

0
667
Sumber: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden RI / Laily Rachev

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia (RI), Ir. H. Joko Widodo (Jokowi), menggarisbawahi pentingnya Association of South East Asian Nations (ASEAN) Travel Corridor untuk mempercepat pemulihan ekonomi di kawasan ASEAN pasca pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19).

“ASEAN Travel Corridor penting untuk percepatan pemulihan ekonomi, juga penting untuk menunjukkan arti strategis komunitas ASEAN di kawasan Asia Tenggara dan di mata dunia,” tutur Presiden Joko Widodo pada Jumat (26/6), saat menyampaikan pandangannya secara virtual (darig) dari Istana Kepresiden Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Tepatnya saat Sesi Pleno dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-36 ASEAN yang untuk pertama kalinya diselenggarakan secara virtual, sejak lebih dari 50 tahun sejarah berdirinya ASEAN.

Dalam rilisnya kepada NEWSCOM.ID, Sabtu (27/6), Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden RI melaporkan bahwa KTT Ke-36 ASEAN secara virtual ini mengangkat tema ASEAN yang Kohesif dan Responsif.

“Pengaturan ASEAN travel corridor tentunya harus dilakukan secara hati-hati, terukur dan bertahap, dimulai dengan essential business travel (perjalanan bisnis yang penting) dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Kita tugaskan para Menteri untuk mulai membahas ASEAN Travel Corridor ini,” imbuhnya.

Menurutnya, para pemimpin ASEAN juga harus bersama-sama mendorong konektivitas fisik dan konektivitas digital, khususnya fasilitas e-commerce, e-health, dan e-learning. “Termasuk memperluas akses dan kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk masuk ke platform digital,” imbuh Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo pun menilai bahwa penandatangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) atau Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional, oleh para pemimpin ASEAN pada tahun 2020 ini, memiliki makna strategis.

“RCEP akan menjadi kekuatan baru, harapan baru bagi pemulihan dan resiliensi (kebangkitan) ekonomi di kawasan pasca pandemi COVID-19,”. paparnya.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY