Jusuf Kalla: ‘Akustik Penting, Masjid Menjadi Pusat Keilmuan dan Kemajuan Masyarakat’

0
818
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=mOxcHAo4P8A / Masjid Istiqlal TV

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, menyatakan bahwa masjid ialah pusat keilmuan dan kemajuan masyarakat, khususnya bagi pengurus dan jama’ah masjid. Masjid bukan sekedar tempat untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT).

“Jadi kita datang ke masjid bukan cuma ibadah, mendengarkan khutbah, tapi bagaimana meningkatkan pengetahuan, mendorong bagaimana masjid itu dapat memajukan masyarakat, meningkatkan (kualitas) jemaahnya,” tutur H. Muhammad Jusuf Kalla pada Rabu (8/7) secara virtual, seperti dikutip dari laman https://nasional.kompas.com/.

Tepatnya saat menjadi narasumber dalam Web Seminar (Webinar) bertema Membangun Peradaban Islam Indonesia Berbasis Masjid pada Rabu (8/7) siang, Pukul 13:00 – 15:00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Video webinar ini dapat disaksikan di laman https://www.youtube.com/watch?v=mOxcHAo4P8A / Masjid Istiqlal TV.

Menurutnya, mayoritas kegiatan jemaah di masjid ialah mendengarkan, sekitar 80 persen, sedangkan 20 persen kegiatan lainnya ialah ibadah. Misalnya mendengarkan ceramah, khutbah, taushiyah, dan adzan.

“Setelah dipelajari, keliling Indonesia, saya mengambil kesimpulan dasar bahwa di masjid itu 80 persen mendengarkan, 20 persen ibadah. Baik itu mendengarkan ceramah, khutbah, tausiyah, maupun adzan,” ujar H. Muhammad Jusuf Kalla yang pernah menjabat Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) ke-10 dan ke-12 itu.

Masyarakat, lanjutnya, harus bisa mendengarkan ilmu dan ajakan yang bersumber dari masjid dengan jelas seperti kumandang adzan, ceramah, khutbah, dan taushiyah. “Atas dasar itu, DMI memiliki program dasar pertama untuk memperbaiki sound system masjid secara nasional,” papar H. Jusuf Kalla.

Dengan demikian, ucapnya, DMI mulai bergerak secara nasional untuk memperbaiki sound system di masjid-masjid yang ada di Tanah Air. Apalagi Indonesia memiliki keistimewaan, yakni suara adzan yang menyambung dari Sabang sampai Merauke, tidak pernah terputus.

“Adzan tersambung dari Sabang sampai Merauke. Awalnya orang adzan di Papua, kemudian lanjut ke Maluku, Sulawesi, Jawa, Sumatera, itu tidak pernah terputus,” ungkap H. Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat itu.

Indonesia, ucapnya, tersambung dengan seluruh sound system (akustik) dari 800 ribu – 900 ribu masjid dan musholla sepanjang hari, dari Sabang sampai Merauke. “Dengan kualitas sound system yang bagus, semoga masyarakat mendapat kemakmuran dari masjid,” kata H. Jusuf Kalla.

Namun H. Jusuf Kalla pun menyadari bahwa 75 persen sound system atau akustik masjid di Indonesia masih berkualitas jelek, bahkan tidak bisa didengarkan oleh sebagian jemaah masjid. “75 persen sound system masjid di Indonesia jelek. Tidak bisa didengarkan,” kata H. Jusuf Kalla.

Editor: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY