Dompet Dhuafa: “Potensi Ubi Jalar Besar, ASAPUJI Harus Memperhatikan Masalah Pasar”

0
955
Sumber: https://www.facebook.com/gunturri/

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Petani ubi jalar harus memperhatikan masalah pasar (market) untuk menjual produk-produknya kepada konsumen. Hal ini penting sebagai aspek komersial dari perdagangan tanaman ubi jalar. Jadi masalahnya bukan di permodalan. Apalagi tanaman ubi jalar berpotensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Direktur Dompet Dhuafa Social Enterprise, Guntur Subagja Mahardika, S.Sos., M.Si., menyatakan hal itu pada Senin (20/7), saat (20/7), saat menjadi narasumber dalam Web Seminar (Webinar) bertajuk Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Asosiasi Agrobisnis Petani Ubi Jalar Indonesia (ASAPUJI).

“Potensi besar dari ubi jalar, permasalahannya condong pada market atau pasar, justru bukan dipermodalan. Beberapa yang saya datangi di daerah, ketika kita berbicara aspek komersial maka harus kita rancang pasarnya,” tutur Guntur Subagja Mahardika seperti diktuip dari laman https://republika.co.id/.

Menurutnya, ubi jalar harus menjadi prioritas bagi pemerintah, sekaligus menjadi produk unggulan nasional yang dapat memberikan manfaat, baik bagi petani maupun masyarakat.

“Di sisi lain, ASAPUJI harus mempunyai peta stok dalam memenuhi kebutuhan industri. Jadi ketika pasar sudah terbentuk, tidak ada lagi kendala seperti kekurangan stok dan lain sebagainya,” ujar Guntur Subagja yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI) itu.

Saat ini, Guntur Subagja Mahardika juga mengemban amanat selaku Asisten Staf Khusus Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Bidang Ekonomi dan Keuangan. Ia juga menjadi Ketua Center for Strategic Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indoensia (UI).

Wakil Ketua Umum Ikatan Alumni Program Pascasarjana (PPs.) UI ini pun memiliki perhatian yang besar terhadap ketahanan pangan nasional.

“Mari bangun Indonesia yang mandiri, maju, adil, makmur, dan sejahtera dengan memproduksi nilai tambah dari tanaman ubi jalar. Harapannya, ketahanan pangan nasional dapat terwujud,” ucapnya.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY