Wapres Ma’ruf: Khutbah Idul Adha, Tiga Pelajaran Penting dari Nabi Ibrahim

0
999
Salat Idul Adha 1441 Hijriah di Kediaman Resmi Wakil Presiden (Waprers) Republik Indonesia (RI), Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Ma'ruf Amin. Sumber: http://www.wapresri.go.id/

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Momentum Idul Adha menandai peristiwa besar dalam sejarah peradaban umat manusia, yakni teladan yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim Alaihis Salam (AS) dan puteranya, Nabi Ismail AS, dalam mematuhi dan melaksanakan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT).

Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Ma’ruf Amin, menyatakan hal itu pada Jumat (31/7) pagi, saat menjadi khatib dan memberikan Khutbah Idul Adha 1441 Hijriah di kediaman Dinas Wapres RI, Jalan Diponegoro Nomor 2, Kecamatan Menteng, Kota Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus).

“Idul Adha memiliki makna yang dalam. Bukan hanya sekedar ritual menyembelih hewan kurban. Di dalamnya terdapat nilai-nilai kepatuhan, pengorbanan dan ujian dari Allah SWT kepada umat-Nya. Hal ini dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan puteranya, Nabi Ismail AS,” ujar Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin pada Jumat (31/7).

Peristiwa ini, lanjutnya, merupakan contoh yang diteladankan oleh seorang nabi Ibrahim AS. Hendaknya umat Islam terus mengamalkan tauladan itu. “Peristiwa ini kemudian menjadi tradisi sunnah yang dilakukan oleh umat Islam setiap tahun untuk melakukan kurban,” papar Wapres Prof. K.H. Ma’ruf Amin.

Menurutnya, terdapat tiga pelajaran penting yang dapat diambil dalam memaknai Idul Adha. Pertama, adalah kepatuhan seorang hamba kepada Allah SWT.

“Ucapan orang itu kalau dipanggil oleh Allah untuk melaksanakan (perintah-NYA), tidak ada ucapan lain kecuali satu, sami’na wa atho’na, kami mendengar dan kami taat. Melaksanakan apa yang diperintahkan dan mereka itu adalah orang-orang yang berbahagia,” jelas Wapres KH Ma’ruf Amin.

Pelajaran kedua, ucapnya, adalah adanya tuntutan untuk berkurban. Ibadah kurban tidak hanya ditandai secara simbolis dengan menyembelih hewan kurban. Namun yang lebih penting, berkurban adalah berbagi dan menolong kepada sesama, terutama di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) ini.

“Apalagi saat ini, banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan. Hal ini sesuai dengan pesan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam yang berbunyi: “Siapa yang telah memiliki kelebihan bekalnya, maka hendaknya diberikan kepada mereka yang membutuhkan”,” kata Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin.

Tapi yang paling penting itu, ucapnya, justru pelajaran untuk berbagi, terutama untuk menolong orang-orang yang miskin, apalagi pada masa pandemi COVID-19 ini.

“Banyak orang-orang yang hidupnya kemudian menjadi miskin dan kehilangan pekerjaan. Bahkan pemerintah memberikan bantuan sosial untuk menolong mereka,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Non-Aktif itu.

Pelajaran ketiga, jelasnya, ialah Idul Adha memiliki makna bahwa Allah SWT akan senantiasa menguji hambanya dengan memberikan cobaan-cobaan dalam hidup. Sebagai contoh, salah satu cobaan besar yang sedang diberikan Allah kepada umat manusia saat ini adalah adanya pandemi COVID-19.

“Seluruh negara di dunia mengalami COVID-19 saat ini. Pandemi COVID-19 berdampak besar pada berbagai sektor kehidupan (manusia) baik sosial, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Hal ini terjadi untuk meningkatkan ketakwaan setiap umat beragama kepada Sang Pencipta,” ungkap Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin.

Editor: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY