Kampung Mina Padi Samberembe, Contoh Sukses Integrasikan Pertanian, Perikanan dan Wisata

0
502

NEWSCOM.ID – Dengan mengembangkan pertanian bisa menggerakkan lima sektor yaitu pangan, industri farmasi, industri kecantikan, pariwisata dan energi terbarukan seperti yang sering disampaikan ketua umum Intani, Guntur Subagja.

Kampung Mina Padi di desa Samberembe, Sleman, Yogyakarta menjadi contoh sukses bagaimana memaksimalkan potensi pertanian yang memberikan dampak ekonomi luas bagi masyarakat desa.

“Kita sampai saat ini sudah mencapai tiga hal yaitu pangan dari sisi padi, ikan dan beberapa komoditi hortikultura, lalu pariwisata & edukasi, serta kelompok UMKM,” terang Tri Dodi Hermawanto, pengelola Mina Wisata Technopark Samberembe yang juga narasumber webinar inspirasi bisnis Intani seri ke 95, Rabu (16/11/2022)

Dodi juga mengatakan pengembangan Kampung Mina Padi ini sejak 2019 mendapat pendampingan dari BSI, Laznas dan Rumah Zakat. “Jadi kami dibantu dari segi modal dan pengembangan potensi mina padi ini. Masa pendampingan selama 5 tahun, tapi target kami sebelum itu sudah bisa mandiri,” ujarnya.

Lahan yang dikelola seluas 3 hingga 4 hektar dan berbagai inovasi usaha sudah dikembangkan seperti mina cabai, mina timun, kolam buster, pakan mandiri, bibit nila remaja & konsumsi, pasar ikan, sistem mina padi dengan kincir air dan beragam produk olahan.

“Saat pandemi kami mengalami kesulitan untuk menjual hasil panen ikan, dari situ kami mulai berinovasi untuk membuat beragam produk olahan camilan seperti baby nila crispy, nuget ikan, pepes nila dan bakso goreng tulang ikan,” jelas Dodi.

Di tahun ini, Kampung Mina Padi Samberembe mulai bangkit banyak pengunjung mulai datang. “Pengunjung cukup membayar 15 ribu hingga 35 ribu untuk makan dan 700 ribu untuk paket edukasi”.

Beberapa fasilitas wisata yang disediakan seperti wisata kuliner, outbond, wisata alam, tracking sungai, pagelaran seni dan spot selfi. “Selain itu kami juga menyewakan joglo & pendompo untuk seminar, family gathering dan pernikahan serta camping ground,” ujarnya.

Dodi menuturkan untuk bisa sukses hingga saat ini dengan mengaplikasikan 3 hal seperti yang disampaikan insiator Kampung Mina Padi, Frans Hero Making, yang juga penyuluh perikanan kecamatan Pakem, Sleman. “Pertama bangun tim, lalu adanya kepemimpinan yang kuat serta tentukan misi yang jelas. Tiga hal ini saling berkaitan untuk terus mengembangkan Kampung Mina Padi agar bisa sustain”.

Selain itu Gunarto, selaku ketua pengelola mina padi turut menyampaikan teknik-teknik yang diaplikasikan dalam mengembangkan mina padi di sana. “Jadi sistem mina ini tidak hanya bisa diaplikasikan pada tanaman padi, tetapi juga tanaman hortikultura,” terangnya.

Hingga kini sudah menyerap banyak kelompok masyarakt untuk mengelola Mina Wisata Technopark Samberembe. “50 orang untuk mina padi, 4 orang ibu-ibu mengolah produksi, 20 orang dari pokdarwis mengelola wisata dan 60 orang yang aktif untuk pasar tiban,” ujar Dodi Hermawanto.

Guntur Subagja, ketua umum Intani sangat mengapresiasi kesuksesan Kampung Mina Padi mampu mengoptimalkan pertanian menjadi sumber ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat desa.

“Kami juga di Intani sedang mengembangkan Intani Farm di desa Palasari, Bogor sebagai pilot project integrasi pertanian, peternakan, perikanan dan eduwisata. Harapannya tentu ini bisa menjadi contoh bagi berbagai desa di Indonesia agar mampu mengembangkan potensi desa sehingga terwujud kemandirian ekonomi nasional dari desa,” terang Guntur.

Sejalan dengan yang disampaikan ketua umum Intani, Dodi juga mengatakan keberhasilan dalam membangun Kampung Mina Padi dengan tiga hal yaitu SDM yang unggul, pengoptimalan potensi alam dan terbuka pemasukan dari luar untuk pengembangan inovasi.

Webinar inspirasi bisnis Intani dengan tema ‘Integrasi Pertanian, Perikanan dan Wisata’ dipandu oleh Ila Failani dan diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia via daring zoom dan streaming di TANITV.*

LEAVE A REPLY