Gelar Konferensi Internasional, MUI Bertekad Mewujudkan Perdamaian Dunia

0
651
Sumber: Annisa/ detikcom / https://news.detik.com/

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH. Dr. Marsudi Syuhud, M.B.A., menjelaskan bahwa tujuan dari Konferensi Internasional Agama, Perdamaian dan Peradaban ialah menyemaikan pesan perdamaian dan solusinya kepada masyarakat yang berbeda etnis, budaya dan agama.

“Tujuan dari konferensi adalah menyemaikan pesan perdamaian beserta solusinya kepada masyarakat yang berbeda etnis, budaya, dan agama. Termasuk mempersiapkan masyarakat agar dapat mengantisipasi perubahan tata budaya dunia, terutama teknologi, industri dan ekonomi,” jelas KH. Dr. Marsudi Syuhud pada Selasa (9/5).

Tepatnya dalam Konferensi Pers bersama di Kantor MUI Pusat pada Selasa (9/5), seperti dikutip dari laman https://khazanah.republika.co.id/. Konferensi ini diselenggarakan oleh MUI bekerja sama dengan Rabithah al-A’lam al-Islami (Muslim World League).

Menurutnya, konferensi internasional ini menjadi penting karena agama merupakan sumber perdamaian bagi umat manusia. Namun agama juga bisa menjadi sumber konflik jika salah memahaminya.

“Tentu kita menginginkannya pasti untuk bisa damai. Karena ajaran agama adalah perdamaian. Artinya nilai perdamaian merupakan ajaran daripada agama. Maka kita angkat (dalam konferensi),” jelas Dr. KH. Marsudi Syuhud yang juga Ketua Pengurus Besar Nahdlaul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2017-2022 itu.

Lebih lanjut, KH. Dr. Marsudi Syuhud pun menggarisbawahi berbagai macam konflik yang sedang terjadi saat ini di seluruh dunia, termasuk negara-negara Islam. “Di dunia internasional sekarang ini, konflik di negara-negara muslim terus bertambah, baik di Afrika maupun di Timur Tengah,” ucapnya.

Dengan adanya konferensi internasional ini, lanjutnya, diharapkan konflik-konflik tersebut dapat berakhir melalui pendekatan ajaran agama.

“Dengan ini kami berharap, yang sudah konflik itu bisa selesai konfliknya, menemukan jalannya dengan melalui ajaran-ajaran agamanya untuk bisa hidup bersama-sama mendapatkan perdamaian itu. Ketika kita sudah damai, maka yakinlah peradaban akan terbangun,” papar KH. Dr. Marsudi Syuhud, M.B.A.

Konferensi internasional ini akan berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, sejak Ahad (21/5) hingga Selasa (23/5). Rencananya, konferensi ini akan dibuka resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia (RI), Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Ma’ruf Amin, pada Senin (22/3).

Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI Pusat itu juga menjadi pembicara utama (keynote speaker) dalam konferensi internasional ini, yang diselenggarakan bekerja sama dengan Rabithah al-A’lam al-Islami.

Rencananya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Rabithah Al-A’lam Al-Islami, Syeikh Muhammad bin Abdul Karim Al-Isa, juga akan hadir sebagai pembicara utama dalam konferensi ini.

Pernyataan senada diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan MUI Pusat, Buya Dr. H. Amirsyah Tambunan, M.A., dalam konferensi pers MUI pada Selasa (9/5). Seperti dikutip dari laman https://mui.or.id/, beliau menyatakan bahwa nilai-nilai agama mampu membentuk perdamaian dan peradaban umat manusia.

“Sudah menjadi keyakinan bersama bahwa nilai-nilai agama mampu membentuk perdamaian dan peradaban bagi umat manusia. Karena itu, konferensi internasional ini sangatlah penting,” jelasnya.

Artinya, lanjut Buya Dr. Amirsyah Tambunan yang juga Ketua Majelis Wakaf Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu, (penganut) agama-agama di dunia ingin berkontribusi aktif bahwa nilai-nila agama yang mereka yakini dapat menciptakan perdamaian antar umat beragama.

“Pertemuan antar agama itu juga (menjadi) bagian dari usaha MUI dalam menghadapi dinamika politik menjelang tahun 2024. Apalagi bangsa kita cukup pengalaman dengan sejumlah permasalahan politik yang terjadi di dalam negeri,” kata Buya Dr. H. Amirsyah Tambunan, M.A.

Buya Amirsyah Tambunan pun menggarisbawahi pentingnya ukhuwah antar sesama manusia, terlebih lagi sesama Muslim. “Pilihan politik boleh beda, tetapi ukhuwah tidak ada pilihan,” tegasnya.

LEAVE A REPLY