Video: “Seminar GNPIP: Hilirisasi Pangan, Inflasi dan Ketahanan Pangan”

0
387

NEWSCOM.ID, TARAKAN – Video pada akun Youtube Bank Indonesia Kalimantan Utara yang berjudul: “Festival Karya Kreatif Benuanta (FFKB) 2023,” dengan alamat di laman https://youtu.be/XQmUb_QHpbk.

Video yang tayang pada waktu 04:17:33 hingga 06:23:20 ini merupakan siaran langsung (live streaming) dari Seminar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang mengangkat tema: “Hilirisasi Pangan: Sinergi Menjaga Inflasi dan Mewujudkan Ketahanan Pangan”.

Seminar GNPIP berlangsung secara hibrida (daring dan luring) pada Ahad (20/8), Pukul 13.30 – 15.30 Waktu Indonesia Barat (WIB). Acara ini berlokasi di Lapangan Udara (Lanud) Anang Busra, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

Dalam acara ini, turut hadir dan menjadi narasumber Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI), Guntur Subagja Mahardika, yang juga Ketua Center for Strategic Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI).

Narasumber lainnya dalam acara ini ialah Guru Besar Fakultas Teknik Pertanian (FTP), Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Yohanes Aris Purwanto, M.Sc. Seminar ini dipandu oleh News Anchor (Pembaca Berita) Kompas TV, Pascalis Iswari, selaku moderator merangkap master of ceremony (MC) atau pembawa acara.

Acara ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

“Hari ini, saya hadir sebagai narasumber dalam Seminar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kaltara yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) di Kota Tarakan, Kaltara,” tutur GUntur Subagja pada Ahad (20/8).

Dalam acara ini, lanjutnya, turut hadir Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kaltara, lanjutnya, serta Kepala Dinas Pertanian dari lima kabupaten dan kota di Kaltara.

“Hilirisasi pertanian harus disesuaikan dengan kearifan lokal (local wisdom) nusantara. Apalagi Indonesia memiliki harta karun berupa keragaman hayati, bio diversity. Terdapat beragam jenis spesies tanaman dan hewan yang bersumber dari bumi dan laut Indonesia. Jenisnya pun sangat banyak,” jelas Guntur Subagja pada Ahad (20/8).

Menurutnya, bila potensi keanekaragaman hayati dan bio diversitas Indonesia dapat dieksplorasi dan dikembangkan secara ilmiah (sains), melalui penggunaan teknologi tepat guna, maka hal ini akan menjadi kekuatan bangsa Indonesia. “Tentu dengan pendekatan ramah lingkungan dan pembangunan berkelanjutan,” imbuh Guntur Subagja.

Bangsa Indonesia, lanjutnya, patut bersyukur karena memiliki sumber daya pertanian pangan, hortikultura, serta perikanan dan maritim yang sangat besar. “Kita harus memaksimalkan potensi tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut, ucap Guntur Subagja yang juga Pembina DPP Insan Pariwisata Indonesia (IPI) itu, Provinsi Kaltara memiliki posisi strategis karena berbatasan langsung dengan Malaysia.

“Potensi Kaltara dalam sektor perikanan dan maritim sangat besar. Bahkan Ikan tangkap, ikan budi daya dan rumput laut menjadi komoditas unggulan, juga menjadi mata pencaharian sebagian besar masyarakat Kaltara,” kata Guntur Subagja yang juga Dewan Pakar Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (APMISO) Nusantara ini.

Karena itu, ucapnya, hilirisasi pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan di Kaltara ialah perikanan dan maritim. Ekosistem pertanian juga harus dibangun terintegrasi dari hulu ke hilir. “Kondisi ini perlu didukung oleh sumber daya manusia yang unggul dan kompeten di bidangnya,” papar Guntur Subagja.

Berikut ini ialah video pada akun Youtube Bank Indonesia Kalimantan Utara yang berjudul: “Festival Karya Kreatif Benuanta (FFKB) 2023,” dengan alamat di laman https://youtu.be/XQmUb_QHpbk. Selamat menyaksikan pada waktu 04:17:33 hingga 06:23:20, semoga bermanfaat, terima kasih.

LEAVE A REPLY