NEWSCOM.ID, JAKARTA – Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PD PAB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyelenggarakan Training Penguatan Akhlak Bangsa Bagi Milenial Angkatan 5 pada Sabtu (10/02/24). Acara ini berlangsung di Aula Buya Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), Gedung MUI Pusat, Lantai 4, di Jakarta.
Acara ini diikuti oleh sekitar 50 orang siswa, santri dan pelajar dari sejumlah Madrasah Aliyah Negeri (MAN), Sekolah Islam Terpadu, dan Pondok Pesantren Modern di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Program utama PD PAB MUI ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan MUI Pusat, Buya Dr. H. Amirsyah Tambunan, M.Ag. Beliau juga menyampaikan kata sambutan bersama-sama dengan Ketua PD PAB MUI, Buya KH. Dr. Masyhuril Khamis, S.H., M.M., A.A.I.S., A.A.I.J.
Sewaktu menyampaikan kata sambutan pembuka, Buya KH. Dr. Masyhuril Khamis yang juga Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Al-Jam’iyatul Washliyah didampingi oleh Sekretaris PD PAB MUI, KH. Nurul Badruttamam, S.Ag., M.A., dan Wakil Sekretaris PD PAB MUI, Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si.
Dalam sambutannya, KH. Dr. Masyhuril Khamis menyampaikan materi tentang “Pemahaman Akhlak Bangsa: Masalah, Tantangan dan Solusi”. Sedangkan KH. Nurul Badruttamam menyampaikan materi seputar “Duta Akhlak Bangsa”.
Pemateri lainnya ialah Bendahara Dewan Pimpinan MUI Pusat, Dr. Erni Juliana, A.N., M.Ak. Beliau menyampaikan materi seputar “Ke-MUI-an dan Penguatan Karakter Akhlak Bangsa Bagi Milenial”. Beliau didampingi oleh Wakil Sekretaris PD PAB MUI, Muhammad Ibrahim Hamdani, M.SI., selaku moderator, saat menyampaikan materi.
Turut hadir dan menyampaikan materi Wakil Sekretaris PD PAB MUI, Dr. Selvy Yuspitasari, M.Ag., dan Pengurus PD PAB MUI, Dr. Muhammad Zen, Lc., M.A. Keduanya menyampaikan materi mengenai “Akhlak Bagi Milenial”. Adapun moderator dalam sesi ini ialah aktivis dan tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Fani Ruusul Masail, S.H., M.H.
Adapun pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dipandu oleh Staf PD PAB MUI, Slamet Miftahul Abror, S.Hum., yang juga panitia acara. Sedangkan pembawa acara dipandu oleh Staf PD PAB MUI, Vidiana Tasya Sabila, S.E.
Dalam sambutannya Ketua PD PAB MUI, KH. Dr. Masyhuril Khamis, S.H., M.M., menyatakan bahwa para peserta Training Penguatan Akhlak Bangsa Bagi Milenial Angkatan 5 harus bertekad kuat untuk menjadi Duta Akhlak Bangsa yang muslih, yakni orang-orang yang menjadi saleh secara pribadi maupun sosial.
“Wahai anak-anakku, janganlah cuek dengan kondisi tetanggamu, jangan mendiamkan kejahatan, teruslah mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT) dalam Al-Qur’an, Surat Ali Imran Ayat 110. Jadilah Duta Akhlak Bangsa yang muslih,” tuturnya pada Sabtu (10/02/24).
Alhamdulilah, lanjutnya, hingga kini sudah lebih dari 280 peserta yang mengikuti Training Penguatan Akhlak Bangsa Bagi Milenial. Setelah pelatihan ini, sampaikan kepada sekolah madrasah dan pesantrenmu tentang perlunya mendudukkan kembali adab, etika dan akhlak sebagai karakteristik umat Islam.
“Akhlak itu dicontohkan dan diteladani, bukan sekedar diucapkan dan dihafal. Misalnya, begitu melihat sampah, segera ambil dan buang ke tempat sampah. Lalu ketika membaca Al-Qur’an, tidak boleh sambil mengobrol. Tugas adik-adik semua untuk mencontohkan akhlak saat kembali ke keluarga teman dan komunitas masing-masing,” jelasnya.
Di akhir sambutannya, KH. Masyhuril Khamis pun menyambut baik kehadiran para peserta pelatihan ini. “Alhamdulillah, selamat datang, anak-anakku, selamat bergabung dalam keluarga besar PD-PAB MUI sebagai Duta Akhlak Bangsa. Anak-anakku telah menjadi generasi penguat bagi kami, bagi syiar dan dakwah Islam di Indonesia” ucapnya.
Sementara itu dalam sambutannya, Sekjen Dewan Pimpinan MUI Pusat, Buya Dr. H. Amirsyah Tambunan, M.Ag., menyatakan bahwa MUI memiliki perhatian besar untuk memperbaiki akhlak bangsa ini.
“Marilah kita mulai dari diri kita sendiri, idda’ bi nafsihi. Adik-adik jangan menyia-nyiakan kesempatan ini, manfaatkan sepenuhnya fasilitas pendidikan kota di MUI ini,” ujarnya.
Menurutnya, para peserta harus terlibat aktif dalam penguatan akhlak bangsa Indonesia. Apalagi saat ini banyak ancaman dan tantangan terhadap akhlak bangsa. “Misalnya nilai-nilai akhlak dan moral masyarakat yang kini mengalami degradasi secara signifikan,” imbuhnya pada Sabtu (10/02/24).
Tantangan terhadap akhlak bangsa, lanjutnya, datang dari pornografi dan pornoaksi yang dapat merusak kecerdasan anak-anak dan mengancam masa depan bangsa Indonesia.
Ancaman lainnya terhadap akhlak bangsa, paparnya, ialah ketidakadilan sosial yang menyebabkan perilaku tidak etis seperti pinjaman online (daring) atau pinjol.
“Akar persoalan adalah ketidakadilan terhadap anak bangsa dan ketidakadilan sosial. Keadilan akan melahirkan kesetaraan, tanpa keadilan tidak ada kesetaraan” ujarnya.
Lebih lanjut, Buya Dr. H. Amirsyah Tambunan, M.Ag., pun menyatakan bahwa sepatutnya media sosial mendorong kita, bangsa Indonesia, untuk maju.
“Media onlineĀ ini harus menjadi ikhtiar kita untuk melakukan akselerasi, sebagaimana makna peringatan Isra’ Mi’raj. Jangan sampai keburukan mendahului perilaku kita, tetapi kebaikan yang harusmendahului perilaku kita,” imbuhnya.
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si.
Wakil Sekretaris PD-PAB MUI