NEWSCOM.ID, JAKARTA – Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemerintah Aceh, Dr. Ir. H. Zulkifli, M.Si., telah menerima kunjungan delegasi perwakilan Badan Kerja Sama Internasional Jepang melalui Kantor Japan International Cooperation Agency (JICA) pada Rabu (5/2) di Kantor Disbudpar, Pemerintah Aceh, Banda Aceh.
Seperti dikutip dari laman http://disbudpar.acehprov.go.id/, dalam pertemuan itu, Disbudpar Pemerintah Aceh dan JICA sepakat untuk membahas kerja sama Pemerintah Aceh-Kamaishi JICA Project 2020.
Perwakilan JICA Indonesia, Mr. Tada Naoto, menyatakan bahwa kerja sama antara Pemeirntah Aceh-Kamaishi, yang didukung JICA, merupakan bentuk dari program edukasi (pendidikan) bencana.
“Kerja sama ini nantinya seputar program belajar kebencanaan alam, kita meminta 16 orang dari Aceh yang akan difasilitasi untuk belajar di Kamaishi, Jepang,” tuturnya.
Pendidikan kebencanaan ini, lanjutnya, dimulai dari tingkat pelajar dan guru sampai kepada masyarakat. Saat tsunami di Kamaishi, banyak pelajar yang selamat dan itu berkat adanya pendidikan kebencanaan.
“Nantinya, apa yang didapat di Jepang oleh 16 orang ini harus diterapkan juga di Aceh sesuai dengan perencaan yang telah kita susun,” paparnya.
Menanggapi hal ini, Sekretaris DIsbudpar Pemeirntah Aceh, Dr. Zulkifli, menyambut baik program kerja sama yang diajukan oleh JICA.
“Kita sadari program ini bukan dalam bentuk barang atau benda, melainkan dalam bentuk transfer pengetahuan terhadap pengurangan dampak bencana. Tugas kita akan menyeleksi 16 orang yang akan dikirim ke Kamaishi, Jepang,” jelasnya.
Pemerintah Aceh, ucapnya, akan diwaliki oleh DIsbudpar Pemerintah Aceh untuk duduk bersama dengan para pemangku kepentingan sebelum Agustus 2020. Disbudpar Pemerintah Aceh akan menyerahkan nama-nama orang yang akan dikirim ke Jepang.
Pertemuan ini turut dihadiri Manajer Proyek Aceh-Kamaishi JICA Project 2020, Eri Hosoe, perwakilan Wali Kota Kamaishi, Kazunori Ishii, para Kepala Bidang Lingkungan di Disbupar Pemerintah Aceh, Museum Tsunami Aceh, Dinas Pendidikan (Disdik) Pemerintah Aceh, dan Dinas Pendidikan dan Budaya (Disdikbud) Kota BAnda Aceh.
Turut hadir perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Besar, dan Tsunami and Disater Mitigation Research Centre (TDMRC) – Universitas Syiah Kuala
Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani