Kabupaten Kepulauan Meranti Menyelenggarakan Festival Sagu Nusantara 2020

0
677
Sumber: LKBN Antara

NEWSCOM.ID, PEKANBARU – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG) Republik Indonesia (RI), akan menyelenggarakan Festival Sagu Nusantara 2020 di Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kepulauan Meranti, pada Sabtu (14/3) hingga Ahad (15/3).

“Ada tiga hal besar yang ingin kami capai melalui Festival Sagu Nusantara 2020 ini,” tutur Deputi IV Penelitian dan Pengembangan BRG RI, Dr Haris Gunawan, S.Si., M.Si., pada Sabtu (14/3), seperti dikutip dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

Alumnus Kyoto University, Jepang, itu juga menilai bahwa Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki bentuk Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) yang unik. Sebagai kabupaten dengan gugusan pulau gambut di bibir selat Malaka, Kepulauan Meranti secara fisik hanya mendapat pembasahan dari air hujan dan sangat rentan kering.

Selama ini, lanjutnya, BRG hanya melaksanakan restorasi di Kabupaten Kepulauan Meranti. “BRG menjadikan kepulauan itu sebagai model untuk pemulihan gambut di lokasi lainnya di Indonesia,” papar Haris Gunawan.

“Restorasi yang selama ini dikerjakan memberikan dampak bagi pemulihan hidrologi pada beberapa lokasinya. Sehingga restorasi gambut perlu dipermanenkan dengan pendekatan kesatuan hidrologis berbasis penggunaan data-data ilmiah gambut yang komprehensif,” jelas Haris.

Menurutnya, Festival Sagu Nusantara 2020 ini dapat menjadi ajang konsolidasi sosial bagi semua pihak yang terlibat. Apalagi festival ini akan dibuka secara resmi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemenlihut) RI serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menegah (Kemenkop UKM) RI.

Modalitas sosial masyarakat dan para pihak, ungkapnya, masih perlu didekatkan dengan tujuan pemulihan gambut. “Hal ini akan berdampak pada perkembangan kebun-kebun sagu dan hutan berbasis masyarakat,” imbuhnya.

Festival Sagu Nusantara 2020 ini, ucapnya, akan menjadi ajang unjuk kebolehan masyarakat dalam mengolah beragam produk tradisional olahan dari sagu. Festival ini pun turut mengundang para akademisi Universitas Riau, Brawijaya, Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Trisakti.

Tujuannya, ujar Haris, ialah untuk mendiskusikan beragam terobosan ilmiah dalam pengembangan komoditas sagu yang ramah gambut itu.

“Untuk pengembangan hulu hilir komoditi sagu, BRG RI mengundang narasumber dari berbagai ranah keilmuan. Tujuannya untuk mendiskusikan terobosan pemikiran dan aksi dalam rangka pengembangan komoditi sagu secara simultan, seiring dengan pemulihan lahan gambut dan revitalisasi ekonomi berbasis masyarakat,” ungkapnya.

Festival Sagu ini, kata Hsris, juga menjadi program unggulan Kabupaten Kepulauan Meranti yang rutin diselenggarakan setiap tahun.

Saat ini, festival bertema sagu mulai digalakkan oleh masyarakat setempat. Sebelumnya juga ada kegiatan serupa yang telah lama berlangsung, yaitu Festival Bokor. Bokor ialah nama yang diambil dari sebuah desa tempat berlangsungnya acara.

Sumber: LKBN Antara

Editor: Hamdani

LEAVE A REPLY