NEWSCOM.ID, JAKARTA – Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) – Corona Virus (CoV) – 2 telah menjadi pandemi global dan menyebabkan wabah Corona Virus Desease 2019 (COVID-19), termasuk di Jakarta. Namun kondisi ini juga membawa dampak positif bagi kondisi lingkungan hidup di Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.
Seperti dikutip dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta mencatat terjadinya pengurangan tonase sampah dari Jakarta menuju Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, rata-rata 620 ton per hari sejak Senin (16/3) hingga Selasa (31/3).
Kepala DLH Provinsi DKI Jakarta, Ir. Andono Warih, M.Sc., mengonfirmasi hal itu pada Rabu (8/4), dalam keterangan pers di Jakarta.
“Penurunan tonase sampah itu disebabkan penerapan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah atas kebijakan Gubernur DKI Jakarta, H. Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D., yang dimulai sejak Senin (16/3),” tutur Ir. Anondo Warih.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan data rata-rata harian periode 1-15 Maret 2020 sebelum penerapan WFH, terjadi penurunan rata-rata tonase sampah pada periode 16-31 Maret 2020 setelah penerapan WFH. “Penurunan aktivitas masyarakat berdampak juga terhadap berkurangnya timbunan sampah,” imbuhnya.
“Kebijakan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah membuat sampah berkurang, terutama dari sumber komersial seperti hotel, mal, restoran, perkantoran, dan tempat wisata,” ujarnya.
Andono pun mengimbau agar masyarakat lebih giat lagi melakukan pengurangan sampah, apalagi dengan kondisi seperti sekarang ini. “Karena sebagian besar warga beraktivitas di rumah karena pandemi virus corona (COVID-19),” ungkapnya.
Sumber: LKBN Antara
Editor: Hamdani