Pandemi COVID-19, Wapres: Masyarakat Harus Siap Belajar-Mengajar Jarak Jauh

0
725
Sumber: LKBN Antara

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Prof. Dr. (H.C.) Drs. KH. Ma’ruf Amin, menyatakan bahwa masyarakat harus siap dengan penerapan kegiatan belajar-mengajar jarak jauh akibat pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19), sebagai pengganti metode belajar konvensional.

Seperti dikutip dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Wapres KH. Ma’ruf Amin menyatakan hal itu pada Rabu (13/5) di Jakarta, saat memberikan kata sambutan melalui video konferensi dalam acara Talkshow Bersama Rektor.

“Dalam situasi pandemi saat ini, kita perlu melakukan banyak penyesuaian termasuk dalam pembelajaran. Kita harus siap melakukan pembelajaran jarak jauh sebagai pengganti metode pembelajaran konvensional,” tutur Wapres KH. Ma’ruf Amin pada Rabu (19/3) di Jakarta.

Menurutnya, kegiatan belajar dan mengajar dari jarak jauh merupakan suatu keniscayaan mengingat perkembangan teknologi yang maju dan berkembang pesat saat ini.

“Kegiatan belajar secara daring itu juga memerlukan tantangan, antara lain kreativitas tinggi dari para pengajar,” paparnya.

Pembelajaran jarak jauh, lanjutnya, membutuhkan kreativitas. “Para pengajar perlu keluar dari gaya konvensional dan lebih inovatif dalam menyiapkan materi dan mekanisme pembelajaran,” jelasnya.

“Lembaga pendidikan juga harus mampu menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung serta mengoptimalkan teknologi dalam kegiatan belajar jarak jauh,” ungkap Wapres KH. Ma’ruf Amin.

Wapres pun mengimbau agar para pelajar dan mahasiswa menerapkan kemandirian dan sikap proaktif dalam kegiatan belajar dan mengajar jarak jauh agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.

“Mahasiswa juga dituntut harus lebih mandiri. Mahasiswa harus dapat memanfaatkan seluruh sumber pengetahuan untuk melengkapi proses pembelajaran jarak jauh ini,” ucap Wapres KH. Ma’ruf Amin.

Wapres KH. Ma’ruf Amin berpendapat bahwa kegiatan belajar dan mengajar dari jarak jauh dapat memberikan keuntungan bagi berbagai perguruan tinggi untuk bersinergi satu sama lain. “Dengan penggunaan teknologo, tidak ada lagi sekat antar satu perguruan tinggi dengan perguruant tinggi lainnya,” imbuhnya.

“Mahasiswa dapat dengan mudah mengikuti kuliah dari perguruan tinggi yang berbeda sepanjang sesuai dengan minatnya. Selain itu pertukaran pengetahuan, hasil riset, dan kegiatan akademik lainnya juga akan semakin efektif,” ungkapnya.

Wapres KH. Ma’ruf Amin pun berharap agar metode belajar dari jarak jauh, khususnya untuk program studi ekonomi syariah, dapat berkembang dengan baik. Tentunya dengan tetap menerapkan standar penilaian layaknya kegiatan belajar secara konvensional.

“Tidak boleh ada excuse terhadap kualitas, baik kualitas pembelajaran maupun pengujian. Mahasiswa harus tetap bisa diuji dengan standar yang sama dengan pembelajaran konvensional,” ujarnya.

Harapannya, lanjut Wapres, kualitas pembelajaran dan lulusan program studi ini tetap dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan.

Sumber: LKBN Antara

Editor: Hamdani

LEAVE A REPLY