Sejak 1997, PT. FI Mendata Lebih Dari 5.000 Spesies

0
742
Pratita Puradyatmika, General Superintendent Departemen Environmental PTFI. Sumber: LKBN Antara

NEWSCOM.ID, TIMIKA – Sejak 1997, Divisi Lingkungan Hidup PT. Freeport Indonesia (FI) terus mengeksplorasi keanekaragaman hayati di sekitar area kerjanya. Kegiatan eksplorasi ini berhasil mendata lebih dari 5.000 jenis spesies di sekitar area kerjanya, Kabupaten Timika, Provinsi Papua, untuk diteliti dan dilestarikan oleh pihak-pihak berwenang.

Seperti dikutip dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, General Superintendent of Highland Reclamation and Monitoring PT FI, Pratita Puradyatmika, mengonfirmasi hal itu pada Sabtu (6/6), dalam rilisnya kepada media.

“PT. FI telah berkolaborasi dengan sejumlah pihak dalam proses eksplorasi keanekaragaman hayati di sekitar area kerjanya. Dari domestik ada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kebun Raya Bogor, Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro, dan Universitas Sriwijaya (Unsri),” tuturnya.

Termasuk, lanjut Pratita, Universitas Cenderawasih (Uncen) dan Universitas Papua. Sedangkan dari lembaga internasional, sejumlah lembaga ikut terlibat dalam kegiatan eksplorasi bersama PT. FI seperti Royal Botanic Gardens Kew di Inggris, South Australian Museum, Bishop Museum, Western Australian Museum, dan Smithsonian Institution.

“Termasuk lembaga seperti Los Angeles County Museum, American Entomological Institute, Universityof Amsterdam, Leiden Herbarium Center, Basil Ornis dan Consults Netherland,” papar Pratita.

Menurutnya, pada masa transisi menuju era normal baru, PT. FI perlu melakukan beberapa penyesuaian kegiatan agar dapat menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan kerja. Protokol itu telah dianjurkan oleh pemerintah dan diadaptasi oleh perusahaan.

“Salah satunya menunda kegiatan penelitian keanekaragaman hayati yang melibatkan institusi dari luar, yang memungkinkan kami untuk tidak bepergian atau bertemu dengan banyak orang di satu tempat secara bersamaan,” ungkapnya.

Sementara itu, seorang ahli botani dari Universitas Papua, Prof. Dr. Charlie Danny Heatubun, S.Hut., M.Si., menyatakan bahwa PT. FI telah melakukan pendataan spesies secara menyeluruh dan mendalam di wilayah kerjanya.

“Hal ini sangat penting untuk menjamin kegiatan yang dilakukan perusahaan, agar berdampak seminimum mungkin terhadap setiap spesies dan lingkungan setempat,” tutur Prof. Dr. Charlie Danny Heatubun yang juga Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat itu.

Menurutnya, pendataan spesies baru yang telah ditemukan PT. FI juga sangat berarti bagi dunia penelitian dan pengembangan. Data-data itu dapat dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat umum saat ini maupun di masa yang akan datang.

“Terutama dalam menyikapi dampak perubahan iklim, pemanasan global, dan kepunahan spesies di muka bumi,” paparnya.

Sebelumnya pada Jumat (5/6), PT. FI telah mengumumkan penemuan satu spesies tumbuhan baru di area kerjanya, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Pengumuman ini bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

PT. FI mengonfirmasi bahwa spesies tumbuhan baru itu bernama Diplycosia Puradyatmikai Mustaqim, Uterridge & Hetaubun sp. nov. Penemuan spesies baru ini telah dipublikasikan secara resmi dalam jurnal internasional Phytotaxa442: 52–60, tanggal 11 Mei 2020.

Spesies tumbuhan baru ini menjadi penemuan tanaman ke-29 oleh PT. FI dalam 23 tahun terakhir dan sukses menambah khazanah keanekaragaman hayati Indonesia yang telah dikenal sebagai negara megabiodiversitas.

Sumber: LKBN Antara

Editor: Hamdani

LEAVE A REPLY