Jusuf Kalla: ‘Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi, Kunci untuk Menumbuhkan Peradaban Islam’

0
796
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=mOxcHAo4P8A / Masjid Istiqlal TV

NEWSCOM.ID, JAKARTA – Ilmu pengetahuan dan ekonomi merupakan salah satu kunci untuk menumbuhkan peradaban Islam. Masjid harus dapat memakmurkan masyarakat dari segi ekonomi dan ilmu pengetahuan sehingga peradaban Islam dapat tumbuh dengan baik.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, menyatakan hal itu pada Rabu (8/7) siang, Pukul 13:00 – 15:00 Waktu Indonesia Barat (WIB), saat menjadi narasumber dalam Web Seminar (Webinar) bertema Membangun Peradaban Islam Indonesia Berbasis Masjid.

“Masjid itu harus memakmurkan masyarakat. Apa yang dimakmurkan? Ilmu pengetahuan dan ekonomi, karena itu yang menyatukan adanya peradaban,” tutur H. Muhammad Jusuf Kalla pada Rabu (8/7) siang, seperti dikutip dari laman https://nasional.kompas.com/.

Menurutnya, tanpa adanya ilmu pengetahuan dan ekonomi yang kuat, tidak ada satu pun negara di dunia yang memiliki peradaban baik. Masjid merupakan tempat yang tepat untuk merangkai peradaban Islam dengan baik, bukan sekedar tempat ibadah.

“Selain harus memiliki fungsi ibadah, masjid juga harus dapat mengelola, memperbaiki dan meningkatkan perekonomian serta ilmu pengetahuan masyarakat,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Rpeublik Indonesia (RI) ke-10 dan ke-12 itu.

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat itu pun mengapresiasi proses integrasi antara aspek ibadah dengan ilmu pengetahuan dalam lingkup agama Islam. Hal ini terlihat jelas dengan keberadaan masjid di sekolah dan universitas, serta masjid-masjid yang mampu melahirkan sekolah dan universitas.

“Secara tidak langsung, keberadaan masjid di sekolah dan universitas dapat mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan peribadatan. Kami selalu mengupayaan bagaimana masjid (dapat) memakmurkan masyarakatnya. Apabila bicara peradaban, tentu kita harapkan bagaimana pengembangan ilmu,” paparnya.

Jadi, ungkapnya, kita datang ke masjid itu bukan hanya untuk beribadah (ibadah mahdhah) seperti mendengarkan khutbah, tetapi juga bagaimana meningkatkan ilmu pengetahuan. “DMI mendorong bagaimana masjid itu dapat memajukan masyarakat, meningkatkan (kualitas) jemaahnya,” imbuh H. Jusuf Kalla.

Sesuai dengan motto DMI, yakni Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid, ucapnya, maka DMI ingin membangun serta memelihara masjid agar menjadi makmur. Sementara dimakmurkan masjid berarti mendorong masjid pada penguasaan ilmu, ekonomi.

“Kita sangat rendah penguasaan ekonomi dibanding masyarakat lainnya. Jadi itu keseimbangan yang harus dibangun dan (pengurus) masjid harus berusaha,” tegas tokoh perdamaian dunia yang akrab disapa Daeng Ucu itu.

Editor: Muhammad Ibrahim Hamdani

LEAVE A REPLY