Stafsus Wapres: Perlu Kolaborasi Elemen Bangsa untuk Kuasai Pasar Halal Dunia

0
736

JAKARTA – Staf Khusus Wakil Presiden RI Dr Lukmanul Hakim menyampaikan arahan Wakil Presiden agar produk halal Indonesia menguasai perdagangan halal dunia.

“Perlu kolaborasi antar elemen bangsa, pemerintah, industri, lembaga-lembaga lain untuk percepatan perdagangan halal di dunia,”tutur Lukmanul Hakim saat membuka Webinar Perkembangan Ekspor Impor Produk Halal Indonesia dan Best Practise Kosmetik Halal yang diselenggarakan Sekretariat Wakil Presiden RI, Selasa (29/9/2020).

Webinar menghadirkan narasumber Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN)Kementerian Perdagangan Kasan, Wakil Direktur LPPOM MUI Muti Arintawati dan CEO Paragon Technology & Innovation Nurhayati Subakat.

Untuk mengakselerasi pertumbuhan produk halal nasional, ungkapnya, diperlukan dukungan infrastruktur yang memadai dan promosi yang besar.

Infrastruktur yang dapat mengakselerasi produk halal antara lain ketersediaan kawasan industri, pelabuhan halal, dan infrastruktur pendukung lainnya.

Sedangkan promosi industri halal harus mulai digencarkan pemerintah.
“Salah satu sukses Malaysia menjadi peringkat satu dalam Global Islamic Economic Index, karena peran pemerintah yang sangat besar dalam promosi,”papar Stafsus Wapres yang membidangi ekonomi dan keuangan.

Lukman mengungkapkan Indonesia unggul dalam hal sertifikasi halal di dunia dan menjadi rujukan banyak negara. Namun indeks ekonomi halal global menempatkan Indosnsia pada peringgkat lima, sebagaimana data State of the Global Islamic Report 2019/2020.

Ia mennyebutkan political constraint isu halal harus menjadi perhatian, sehingga Indonesia dapat menjadikan produk halal sebagai komoditas unggulan di tengah pandemi covid19, yang dapat menggerakkan ekonomi. Lukman mengapresiasi kebijakan pemerintah yang memberikan dukungan sertifikasi halal bagi UMKM secara gratis. “Kita berharap produk halal dapat menggerakkan ekonomi masyarakat sehingga memiliki pendapatan dan daya beli di tengah pandemi,”ujarnya.

Dirjen PEN Kemenag, Kasan, menyampaikan kementerian yang dipimpinnya konsens untuk mendorong ekspor produk halal. Salah satunya menjalin kerjasama dengan sejumlah negara, salah satunya Turki.

Kasan memaparkan ekspor produk Indonesia ke negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada 2019 mencapai 21,46 miliar USD, sementara impor 19,47 miliar USD, surplus 1,98 miliar USD.

CEO Paragon Technology & Innovation, produsen Wardah Cosmetics, membagi pengalaman memproduksi dan memasarkan produk kosmetik halal di dalam dan luar negeri. “Ekspor menjadi tujuan kami, tapi juga kami ingin menjadi tuan rumah di negeri sendiri” ujar Nurhayati Subakat. Warda Cosmetics saat ini sudah menembus pasar Malaysia dan negara-negara ASEAN.

Di tengah pandemi covid-19, pasar kosmetik halal juga terdampak, terutama masa awal pandemi bulan Maret-April 2020. “Namun sejak Juni pasar kembali naik walaupun belum 100 persen,”ungkap Nurhayati.

Ia menyampaikan industri dan produk halal harus terus berinovasi untuk memenangkan pasar di dalam dan luar negeri. (*)

LEAVE A REPLY