NEWSCOM.ID, JAKARTA – Pondok pesantren dituntut untuk berperan dalam mewujudkan kemandirian ekonomi, tidak sekedar menjadi pencetak ulama. Karena itu, pesantren didorong untuk menjadi pusat pemberdayaan ekonomi yang mampu menyiapkan para santri menjadi Santripreneur (pengusaha santri).
Seperti dikutip dari laman http://www.wapresri.go.id/, Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Prof. Dr. (H.C) Drs. KH. Ma’ruf Amin, menyatakan hal itu pada Kamis (22/10), melalui video konferensi dari Kediaman Resmi Wapres RI di Jalan Diponegoro Nomor 2, Menteng, Kota Administrasi Jakarta Pusat.
Tepatnya saat menjadi narasumber dalam acara Memperingati Hari Santri Nasional yang mengangkat tema Akselerasi Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pesantren dan Komunitas.
“Harus jadi santri GUS IWAN. Apa itu GUS IWAN? Santri Bagus Pinter Ngaji dan juga Usahawan. Jadi mengaji pintar, dakwah pintar tapi juga entrepreneur (pengusaha). Peran pesantren sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, serta pusat pemberdayaan akan kita lakukan,” jelas Wapres Prof. KH. Ma’ruf Amin pada Kamis (22/10).
Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Non-Aktif itu pun menggarisbawahi pembangunan Bank-bank Wakaf Mikro (BWM) untuk mendukung pemberdayaan ekonomi pesantren.
“Pemerintah telah melaksanakan pembangunan BWM untuk memerdayakan kegiatan ekonomi ultra mikro di pesantren ,” imbuhnya.
Editor: Muhammad Ibrahim Hamdani